Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dimarahi Risma dan Diancam Pindah ke Papua, Pegawai Balai Wyata Akhirnya Bantu Dapur Umum

Kompas.com - 14/07/2021, 14:50 WIB
Putra Prima Perdana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Setelah dimarahi Menteri Sosial Tri Rismaharani, para pegawai Kemensos yang bekerja di Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung, akhirnya membantu operasional dapur umum yang didirikan di balai tersebut.

Sebelumnya, Risma marah karena sebagian pegawai duduk di ruangan dan tidak terlihat membantu dapur umur yang digunakan untuk memasak telur yang akan dibagikan ke masyarakat.

Baca juga: Kesal Disambut dengan Organ Tunggal, Risma: Mau Tak Tendang Apa, Memang Aku Kesenengan ke Sini?

Kepala Balai Wyata Guna Bandung, Sudarsono mengatakan, dia langsung memerintahkan 42 pegawai untuk membantu operasional dapur umum.

Baca juga: Marah Pegawainya Bersantai dan Tak Bantu Dapur Umum, Risma: Saya Bisa Pindahkan Kalian ke Papua!

 

"Kemarin kami hanya merebus dan mendistribusikan telur saja. Begitu ada arahan dari Ibu Menteri, kemarin kami masak makanan siap saji dan hari ini kami persiapkan untuk proses pendistribusian nasi kotaknya. Karena tugas semakin banyak, maka kekuatan kami dikerahkan maksimal," kata Sudarsono saat ditemui di Balai Wyata Guna Bandung, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Penyebab Risma Marah ke ASN Balai Wyata Guna Bandung dan Ancam Pindahkan ke Papua


Sudarsono menjelaskan, pegawai Balai Wyata Guna yang masih menjalankan work from home (WFH) juga ikut diterjunkan membantu dapur umum.

Dengan memaksimalkan tenaga tambahan, Sudarsono menyebut, proses memasak, pengemasan, hingga pendistribusian telur dan nasi kotak menjadi lebih cepat dan efisien.

"Karena sekarang ada kerjaan ini (dapur umum), kami kurangi WFH-nya. Yang WFH kami kerahkan ke sini. Tapi nanti gantian ada yang mengerjakan kerjaan rutin karena kita juga ada pelayanan," ujar dia.

2.000 paket makanan

Sudarsono mengatakan, ada 2.000 paket makanan yang terdiri dari telur rebus dan nasi kotak yang akan dibagikan kepada masyarakat, tenaga kesehatan, aparat pengamanan, dan petugas penutupan jalan yang terimbas PPKM Darurat di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

Selain menambah tenaga, pihaknya juga menambah armada mobil dapur umum menjadi tiga unit dari sebelumnya satu unit agar proses memasak lebih cepat.

Jumlah peralatan dapur juga ditambah dari sebelumnya tiga kompor menjadi 10 kompor.

"Karena kemarin ada perintah dari Ibu Menteri untuk menyiapkan nasi kotak, maka kota tambah dua unit mobil dapur umum. Seluruh peralatan dapur juga sudah dipenuhi," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini marah ke pegawai Kementerian Sosial yang bekerja di Balai Wyata Guna Bandung, Selasa (13/7/2021).

Kemarahan Risma berawal saat dia meninjau dapur umum yang didirikan di balai tersebut.

Dapur umum ini digunakan untuk memasak telur yang akan dibagikan ke warga dan petugas selama PPKM Darurat.

Kemarahan Risma memuncak saat melihat pegawai balai masih berada di dalam kantor dan tidak membantu di dapur umum. 

Risma meminta kepada para pegawai Balai Wyata Guna untuk lebih peka dan membantu di dapur umum, bukan berleha-leha di dalam kantor yang ber-AC.

Risma mengancam akan memindahkan seluruh ASN Kementerian Sosial yang menjadi pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna ke Papua jika masih tidak mau membantu operasional dapur umum.

"Saya tidak mau lihat seperti ini lagi. Kalau seperti ini lagi, saya pindahkan semua ke Papua. Saya enggak bisa pecat orang kalau nggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua. Jadi tolong yang peka," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com