KOMPAS.com - Sejumlah simpatisan Rizieq Shihab melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/7/2021).
Dalam aksinya itu mereka mendesak agar pihak kejaksaan membebaskan Rizieq Shihab.
Karena tuntutannya tidak dipenuhi, akhirnya kericuhan tak terhindarkan saat kejadian.
Massa menyerang petugas keamanan yang berjaga dengan petasan serta melempari Kantor Kejari dengan batu.
Tak hanya itu, tiga mobil dinas polisi juga dirusak dan seorang anggota polisi turut menjadi korban penganiayaan.
Kepala Kejaksaan Negeri Singaparna, Muhammad Syarif mengaku tak bisa memenuhi permintaan dari para pendemo karena sudah di luar kewenangannya.
Sebab, para pendemo tersebut memaksa pihak Kejari untuk membuat pernyataan agar Rizieq Shihab dibebaskan.
"Iya, awalnya demo itu meminta Kejaksaan untuk membebaskan Rizieq. Tadi, Kejari Singaparna disuruh membuat pernyataan untuk itu, saya enggak mau, mereka yang mau. Dari awal saya sudah suruh masuk 2 orang, tapi mereka enggak mau," jelas Kepala Kejaksaan Negeri Singaparna, Muhammad Syarif, saat dihubungi wartawan lewat telepon, Senin siang.
Lantaran tuntutannya tak dipenuhi itu, para pendemo mengamuk dan melakukan aksi anarkis.
Baca juga: Anak 12 Tahun yang Ditangkap Saat Demo Rizieq Shihab Sujud dan Menangis di Kaki Ibunya
Syarif mengatakan, setelah mengetahui tuntutannya tak bisa dipenuhi itu massa mulai beringas.
Mereka melempari kantor Kejari dengan batu dan merusak tiga mobil dinas Polres Tasikmalaya.
Dari informasi yang didapat, para pendemo itu berasal dari berbagai daerah di Jabar.
"Mobil polisi tiga hancur, satu anggota polisi luka dipukul dekat pagar. Sesuai informasi sebagian pelaku ada dari Ciamis dan Majalengka. Pelemparan batu, juga menembakan kembang api atau mercon," tambah Syarif.
Baca juga: Tuntutan Pembebasan Rizieq Shihab Tak Dipenuhi, Pendemo Rusak Kantor Kejaksaan dan Mobil Polisi
Saat para pengunjuk rasa tersebut mulai melakukan aksi anarkis, polisi langsung turun tangan dan melakukan tindakan tegas.
Sebanyak 31 orang simpatisan Rizieq Shihab yang diduga sebagai provokator dalam kerusuhan itu berhasil diamankan petugas.