SALATIGA, KOMPAS.com - Komunitas Dapur Salatiga siap mengantarkan makanan gratis untuk pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Dapur Salatiga didirikan setelah pemerintah mengeluarkan aturan Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, Rabu (7/7/2021).
Baca juga: Saugik Bagikan Nasi Kebuli Kambing untuk Pasien Covid-19 yang Isoman, Begini Ceritanya...
Inisiator dapur darurat Salatiga, Virgian Aspara mengatakan, kegiatan komunitasnya bertujuan untuk menyediakan makanan bagi pasien Covid-19 baik pagi maupun malam.
"Kita mulai mengumpulkan donasi, memasak, pengemasan, dan mendistribusikan kepada pasien isolasi mandiri," ujarnya kepada wartawan, Senin (12/7/2021).
Setelah membuka donasi, kata Virgian, ternyata mendapat respons yang sangat luar biasa.
Komunitas ini mendapat tempe, daging, sayur, beras, dan bahan pangan lain.
"Termasuk juga uang tunai, saat ini kita mendapat Rp 12.780.000. Tak menyangka juga, ternyata antusiasme untuk saling bantu sangat besar," kata Virgian.
Setiap hari dengan 26 relawan memasak tiga kali untuk menu makan pagi, siang, dan malam.
Sekali masak untuk 75 porsi, sehingga dalam satu hari ada 225 paket makanan yang dikirim.
"Untuk menu juga berbeda agar penerima bantuan tidak bosan dengan makanan yang itu-itu saja," paparnya.
Baca juga: Sediakan Bubur Gratis untuk Pasien Isoman, Pedagang Ini Tiap Hari Kirim Bantuan
Virgian mengatakan, penerima bantuan harus mengirim surat keterangan sedang menjalani isoman.
"Kalau satu keluarga yang isoman juga menyertakan kartu keluarga, agar bantuannya tidak kurang," ujarnya.
Karena permintaan yang cukup banyak, lanjutnya, mereka mengalami kendala untuk distribusi makanan yang akan diantarkan.
"Kita mengirim ke pasien yang ada di seluruh Salatiga, sehingga kadang agak terlambat karena kekurangan tenaga pengantaran," kata Virgian.
Dia mengaku mendapat banyak cerita dari pasien yang menjalani isoman.
"Memang kondisi tidak sedang baik. Ada kondisi yang karut marut, terutama di sistem birokrasi bantuan dan perawatan, akses obat dan pertolongan pasien. Termasuk juga rantai ekonomi yang jadi bermasalah," kata Virgian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.