Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Pandemi, 11 Transpuan di Yogyakarta Meninggal karena Keterbatasan Akses Bantuan Obat

Kompas.com - 10/07/2021, 16:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19, sebanyak 11 waria/transpuan di Yogyakarta. Mereka meninggal dunia. Mereka meninggal bukan karena positif Covid-19 tapi karena keterbatasan akses bantuan obat.

Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Waria Crisis Center (WCC), Rully Mallay saat dihubungi Kompas.com melalui telepon pada Sabtu (10/7/2021).

Untuk itu pihaknya membuka donasi untuk membantu transpuan dan kaum minoritas. Hingga saat ini, mereka behasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 30 juta.

Baca juga: Nasib Transpuan Terpapar Covid-19, Kesulitan Dapat Bantuan Saat Isolasi Mandiri

Apalagi saat ini pihaknya membantu 10 transpuan dan lima wanita pekerja seks (WPS) di kawasan Parangkusumo Bantul yang sedang melakukan isolasi mandiri.

"Kami melakukan penggalangan dana tidak hanya transpuan sedang mengalami itu (isolasi mandiri), teman yang terdampak seperti WPS (Wanita Pekerja seks) kebetulan saya sudah survei di Parangkusumo," kata Rully.

WCC telah mengirimkan obat dan vitamin kepada transpuan dan WPS yang sedang menjalani isolasi mandiri itu.

Ia mengatakan selama ini transpuan dan WPS tak bisa mengakses bantuan dari pemerintah karena belum memiliki KTP dan sejumlah alasan lainnya, seperti sudah meninggalkan keluarga cukup lama.

Baca juga: Sebanyak 30 Transpuan Rekam e-KTP di Disdukcapil Tangsel, Status Gender Tak Berubah

Untuk itu WCC sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sesuai imbauan Kementerian Dalam Negeri untuk mengurus administrasi kependudukan para transpuan.

Namun, upaya itu tak semudah yang dibayangkannya. Admnistrasi yang harus melibatkan dokumen lengkap membuatnya kesulitan.

Rully mencontohkan, pihaknya kesulitan mencari saksi karena tak semua pemiliki rumah kos yang menjadi tempat para transpuan mau menjadi saksi.

Selain itu, ia jarang menemukan pemilik kos yang mau ditumpangi kartu keluarganya untuk membuat KTP.

"Dari 17 (transpuan) yang mengajukan belum ada yang terealisasi," ucap Rully.

Baca juga: Kisah Shinta Bantu Waria di Yogyakarta Berjuang Hapus Stigma Negatif, Program Pendampingan hingga Ubah Profesi

Membuat dapur dan pelatihan

Rully menjelaskan selama pandemi, WCC membuat dapur umum bersama lembaga donor sejak Juni hingga Desember 2020.

Mereka juga memberikan pelatihan seperti membuat anyaman dan batik kepada para transpuan.

Di DIY, ada 284 transpuan dengan rincian 184 orang memiliki KTP atau tinggal lama di DIY. Sisanya, sekitar 100 orang berpindah-pindah.

Baca juga: Pesantren Waria di Yogya Sambut Ramadhan, Kirim Doa hingga Intensif Belajar Agama

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Regional
Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Regional
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Regional
Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Regional
Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Regional
Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Regional
Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Regional
Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com