Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi Penjual Peti Mati, Omzet Naik Tajam di Tengah Banyaknya Kematian

Kompas.com - 10/07/2021, 15:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Pipin Aripin, pemilik produsen peti mati di Desa Cijambu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tengah merasakan kondisi yang bertentangan.

Di satu sisi, usahanya laris manis, bahkan ia mengaku sampai kewalahan.

Seiring bertambahnya kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia, dia mendapat banyak order, mulai dari perorangan, lembaga, hingga Kementerian.

"Sekarang ini kami kewalahan karena banyak permintaan dari lembaga dan dari Kementerian Kesehatan," ujarnya, Kamis (8/7/2021).

Namun, di sisi lain, ada perasaan sedih yang menggelayuti dirinya.

Dia merasa prihatin dengan banyaknya kasus kematian akibat Covid-19 akhir-akhir ini.

"Ya, omzet naik berpuluh kali lipat, keuntungan juga bisa dapat puluhan juta per bulan. Tapi sedih juga dengan kondisi sekarang ini, banyak berita kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia ini tinggi. Saya hanya berharap semoga pandemi ini segera berakhir," ucapnya.

Baca juga: Produsen Peti Mati di Sumedang Kewalahan Penuhi Pesanan, Sehari Produksi hingga 60 Unit

Meningkat usai Lebaran

Usaha peti mati Pipin mendapat banyak permintaan usai Lebaran 2021.

"Ramai orderan peti mati itu. Sebenarnya sudah mulai sejak pertengahan bulan Ramadhan kemarin. Kemudian pasca-Lebaran makin banyak pesanan," terangnya.

Orderan tersebut tak hanya dari Jawa Barat, tetapi juga daerah lain.

"Pesanan yang masuk juga tidak hanya dari Jawa Barat, Kementerian Kesehatan, tapi juga banyak dari luar Jawa, seperti dari Lampung dan Sumatera," beber Pipin.

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 Meningkat, Awalnya Gali Liang secara Manual, Kini Pakai Alat Berat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com