KARAWANG, KOMPAS.com -Sudah sekitar enam hari peti mati dipajang di Kantor Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Sejak saat itu, kesadaran warga untuk mematuhi protokol kesehatan diklaim meningkat.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Petugas Avsec Bandara Soekarno-Hatta Pemalsu Hasil PCR
Di peti mati yang dipajang di ruang pelayanan kantor kecamatan itu terdapat kertas yang berisi tulisan.
Baca juga: Positif Covid-19, Petugas Avsec Bandara Soekarno-Hatta Palsukan Surat PCR untuk ke Jakarta
Kertas pertama bertuliskan "mau patuhi prokes atau gunakan peti mati".
Baca juga: Ketua Uji Klinis Vaksin Sinovac Dokter Novilia Sjafri Meninggal, Dimakamkan dengan Protokol Covid-19
Kertas yang lain tertulis "Aku (peti mati) siap menghantarkan anda ke liang lahat yang tidak mematuhi prokes".
Selain itu juga ada imbauan untuk matuhi protokol kesehatan.
Pelaksana tugas (Plt) Camat Lemahabang Arta mengatakan, tujuan meletakan peti mati di kantor kecamatan untuk membangkitkan kesadaran warga menerapkan protokol kesehatan.
"Tujuannya untuk menyadarkan warga agar tak mengabaikan protokol kesehatan," ujar Arta saat ditemui Kompas.com di Kantor Kecamatan Lemahabang, Kamis (8/7/2021).
Saban hari, ia keliling untuk memonitoring pelaksanaan vaksinasi, pengetesan, hingga sosialisasi.
Semenjak ada peti mati itu, dia mengklaim kesadaran warga menerapkan prokes meningkat.
Minat warga untuk divaksin meningkat. Sebelumnya, saat diminta ikut vaksinasi, banyak warga yang enggan lantaran takut mengalami efek samping.
"Alhamdulillah target 150 orang. Namun, justru yang datang lebih, jadi 188 orang," kata Arta.
Kabar simpang siur warga meninggal setelah divaksinasi jadi salah satu penyebabnya.
"Mereka mendengar dari orang-orang, pun dari media sosial," ujar Arta.
Tak hanya itu, minat untuk tes swab juga meningkat. Saat awal pandemi misalnya, banyak kontak erat yang tak mau dites dan menutup-nutupi.