BANDA ACEH, KOMPAS.com - Pengadaan barang dan jasa untuk rumah dinas ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menuai kritik dari berbagai kalangan masyarakat di Aceh.
Sebelumnya, catatan anggaran renovasi rumah dinas senilai Rp 1,2 miliar itu beredar di media sosial.
Renovasi rumah dinas itu disebut menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) yang bersumber dari dana otonomi khusus.
Beberapa rinciannya, pengadaan wallpaper seharga Rp 150 juta, hingga jam dinding senilai Rp 12 juta.
Unggahan di media sosial dihujani kritikan dari sejumlah netizen.
Baca juga: Ingat Zahra, Siswi SMP Jadi Kuli Bangunan di Aceh, Begini Ceritanya Sekarang…
Anggaran sebanyak Rp 1,2 miliar dinilai lebih baik digunakan untuk menolong rakyat yang kesulitan ekonomi.
Apalagi, saat ini masyarakat sedang menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19.
Menyikapi kritikan itu, Ketua DPRA Dahlan menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan politisi Partai Aceh tersebut dalam konferensi pers di media center Sekretariat DPRA, Senin (5/7/2021).
"Saya selaku Ketua DPRA meminta maaf yang sebesarnya kepada seluruh masyarakat Aceh, karena mungkin program kegiatan tersebut telah melukai rasa keadilan publik dan masyarakat Aceh di tengah kondisi krisis yang sedang terjadi, baik pesoalan kemiskinan dan Covid-19," ujar Dahlan.
Baca juga: Awalnya Ngotot Menolak Masker dan Tak Percaya Covid-19, Ditangkap Polisi Langsung Minta Maaf