Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 Melonjak, IGD RSUD Kanujoso Balikpapan Terapkan Sistem Buka Tutup

Kompas.com - 06/07/2021, 20:59 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Kalimantan Timur, terpaksa menerapkan sistem buka tutup di ruang pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Kebijakan itu sudah diterapkan sejak Minggu (4/7/2021) malam, lonjakan pasien. Ketika itu ruang IGD penuh, karena menerima banyak pasien malam itu.

"Karena penuh terpaksa kami tutup. Enggak bisa tampung lagi di IGD. Besok paginya, Senin (5/7/2021) baru kami buka lagi setelah pasien teratasi semua," terang Direktur RSUD Kanujoso Balikpapan, Edy Iskandar saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/7/2021).

Baca juga: Gas Metana Menyebur Setinggi 60 Meter dari Sumur Warga di Balikpapan

Edy menjelaskan, sistem buka tutup ini diberlakukan sejak membludaknya pasien yang baik datang sendiri maupun pasien rujukan ke RSUD Kanujoso.

Beberapa hari terakhir, kata Edy, IDG melayani sekitar 30 sampai 40 pasien setiap harinya.

"Nah saat kami melayani pasien banyak di IGD itu terpaksa kita tutup dulu. Misalnya ada (pasien) yang harus inapkan, ada yang cuma sesak pileg cukup minum obat atau pulang isolasi di rumah atau kita rujuk ke rumah sakit lain. Setelah semua selesai baru kita buka lagi," terang dia.

Selain antisipasi penumpukan pasien, terang Edy, sistem buka tutup juga membantu pelayanan para tenaga medis, agar tak kelelahan dan keteteran karena pasien menumpuk.

"Mereka pakai baju hazmat itu kan panas, cepat lelah. Makanya jam kerja mereka bisa batasi hanya 5-6 jam dari 8 jam kerja setiap harinya. Dalam sehari bisa sampai 4-5 sift ganti perawat," terang Edy.

Baca juga: Permintaan Oksigen di RSUD Kanujoso Balikpapan Naik Tiga Kali Lipat

Meski demikian, Edy mengatakan IDG bakal menerima jika pasien dalam kondisi darurat, misalnya kecelakaan, atau kondisi kritis lainnya meski saat jam tutup.

"Buka tutup ini terutama pasien Covid-19 saja. Maksudnya, kalau kami lagi penuh, biar ke rumah sakit lain dulu," terang dia.

Edy mengatakan saat pihaknya merawat pasien Covid-19 sebanyak 260 pasien dari total 280 tempat tidur yang tersedia di tiga tempat yakni ruang rawat inap yang digunakan isolasi Covid-19, ruang ICU dan ruang IGD.

"Hampir 70 persen ruang rawat inap kita isinya Covid-19. Sekarang ini ruang isolasi penuh, ICU penuh, ya numpuknya di IDG. Makanya disiasati biar IGD enggak terlalu  banyak juga, kita buka tutup," pungkas Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com