Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Adik Positif Covid-19 Meninggal di Rumahnya, Awalnya Mengaku Sakit Flu Biasa

Kompas.com - 04/07/2021, 09:51 WIB
Irwan Nugraha,
Khairina

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Adik dan kakak kandung ditemukan tewas positif Covid-19 saat mengira sakit flu biasa di rumahnya Kampung Papagan, Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Sabtu (3/7/2021) malam.

Petugas gugus tugas Kota Tasikmalaya langsung melakukan tes swab dan mengevakuasi kedua jenazah dengan hasil positif Covid-19 bersama seluruh keluarga lainnya.

"Saya lapor ke Pak Lurah beberapa kali enggak ada tanggapan, akhirnya saya lapor ke anggota dewan baru ada pada ke sini. Awalnya keluarga itu mengira sakit meriang biasa flu, setelah meninggal dengan selang satu jam adik kakak itu, dites swab hasilnya positif semua. Di rumah itu ada 6 orang semuanya," jelas Ketua RW 05 Kelurahan Sirnagalih, Edi Junaedi kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu (4/7/2021) dini hari.

Baca juga: Ketakutan Didatangi Patroli PPKM Darurat, Ratusan Orang Kabur Tinggalkan 173 Sepeda Motor

Edi meminta dengan kejadian ini semua masyarakat yang kontak erat dengan kedua korban untuk dites massal.

Sehingga, pihaknya nanti mengetahui mana warga yang positif dan tidaknya untuk kebaikan lebih banyak masyarakat.

"Jadi kita tahu mana yang positif dan meminta yang kena isolasi mandiri sesuai prokes. Kalau seperti ini, warga yang positif masih bebas berkeliaran, kasihan yang lain. Sekarang itu, terbalik, warga yang sehat isoman karena takut, sedangkan warga yang positif bebas berkeliaran di kampung-kampung," kata Edi.

Kedua korban di kampungnya tersebut, lanjut Edi, semula seluruh keluarganya mengira tak terkena corona dan hanya sakit musiman saja.

Baca juga: Stok Oksigen Cair Menipis, RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Kirim Surat Minta Dukungan

Mereka berbaur dengan tetangga dan masyarakat lainnya tanpa protokol kesehatan terutama tak memakai masker.

Kondisi seperti ini, menurutnya sangat berbahaya bagi masyarakat karena penyebaran Covid-19 akan cepat dan warga positif tentunya akan semakin membludak.

"Ini di kampung kami dan kampung lainnya pasti akan sama kejadiannya, soalnya selama ini enggak ada petugas tracing yang melakukan pengecekan warga terpapar. Kedua korban usianya 51 dan 40 tahun," ungkapnya.

Setelah evakuasi kedua korban yang meninggal, kata Edi, keluarga korban lainnya yang tinggal satu rumah dan dinyatakan positif tes swab antigen langsung dibawa ke rumah sakit untuk isolasi.

Meski demikian, pihaknya meminta pemerintah bergerak cepat melakukan tracing masal terutama di wilayah perkampungan.

"Iya, kami minta di-swab massal," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com