Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Surabaya, Satgas Garap Ratusan Peti Mati, Wali Kota: Saya Harap Tak Terpakai...

Kompas.com - 03/07/2021, 15:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Satgas dinas di Surabaya membuat ratusan peti mati untuk mengantisipasi lonjakan kematian akibat Covid-19.

Ratusan peti mati tersebut digarap di belakang Balai Kota Surabaya atau di depan kantor Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah.

Ada 150 orang dari Satgas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan dan juga Satgas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) yang mengerjakan peti mati.

Baca juga: Ratusan Peti Mati Disiapkan untuk Antisipasi Lonjakan Kematian akibat Covid-19 di Surabaya

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan pembuatan ratusan peti mati tersebut adalah opsi terburuk untuk mengantisipasi lonjakan kematian pasien Covid-19.

Namun ia berharap peti mati yang dibuat tak dipakai karena tak dia tak ingin ada korban lain akibat Covid-19.

“Tapi, saya tetap berharap peti ini tidak ada yang terpakai nanti, malah saya berharap tambah kurang, tambah kurang korban Covid-19 di Surabaya,” kata Eri, di Surabaya, Jumat (2/7/2021).

Baca juga: Kematian Pasien Covid-19 Membeludak, Pembuatan Peti Mati Dikebut 24 Jam Tanpa Henti

Ia mengatakan ratusan peti mati yang dibuat akan dikirim ke tempat pemulasaran jenazah pasien Covid-19.

"Pemkot memang membuat sendiri peti matinya, sehingga nanti ketika ada yang dikirim untuk pemulasaraan di Keputih, terus kami mandikan dan masukkan dalam petinya, lalu kami makamkan. Jadi, inilah yang kami lakukan, apapun akan saya lakukan untuk warga Surabaya," kata dia.

Sehari garap maksimal 100 peti mati

Pemerintah Kota Surabaya membuat dan menyiapkan peti mati sebagai opsi terburuk apabila ada lonjakan kematian akibat Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur.DOK. PEMKOT SURABAYA Pemerintah Kota Surabaya membuat dan menyiapkan peti mati sebagai opsi terburuk apabila ada lonjakan kematian akibat Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Sementara itu Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menuturkan Pemkot Surabaya sudah mendirikan tenda di depan kantor Pengelolaan Bangunan dan Tanah untuk tempat pembuatan peti mati.

Dalam waktu sehari, anggota Satgas membuat sebanyak 50-100 peti mati dengan ukuran standar yakni panjang 2,5 meter, lebar 40-43 sentimeter, tinggi 50 sentimeter.

“Jadi, yang sudah selesai langsung dibawa ke Keputih. Karena di sana juga menjadi tempat pemulasaraan jenazah," kata dia.

Baca juga: Makam Pasien Covid-19 Dibongkar, Jenazah Raib, Hanya Sisakan Peti Mati

Ia menyebut sejak Juni 2021, jumlah permintaan peti mati untuk pemakaman secara protokol kesehatan terus meningkat.

Data hingga tanggal 27 Juni 2021, ada sebanyak 490 pemakaman yang menggunakan protokol kesehatan.

"Jadi, ayo kita selamatkan anak, istri dan cucu kita, selamatkan keluarga kita dengan terus menjaga prokes. Jika kita sayang pada keluarga, tentu kita harus menjaga prokes, mari kita bersama-sama dan bergotong-royong melawan Covid-19," ucap dia.

Baca juga: Eri Cahyadi Deklarasi Surabaya Memanggil, Ratusan Relawan Siap Bantu Atasi Covid-19

Sejak awal pandemi hingga Kamis (1/7/2021), tercatat ada 25.472 warga yang dinyatakan positif Covid-19 di Surabaya. Rinciannya, 23.418 orang sembuh, 1.402 pasien meninggal, dan 652 pasien dirawat.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ghinan Salman | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com