Gubernur Kaltim Minta Pengawasan Pintu Masuk Bandara dan Pelabuhan Diperketat

SAMARINDA, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor mengeluarkan surat instruksi bagi wali kota, bupati, camat serta lurah dan kepala desa Se-Kaltim untuk pengetatan pintu masuk, Jumat (2/7/2021).

Pengetatan itu dibarengi dengan pelaksanaan tes antigen atau tes swab PCR secara acak bagi pelaku perjalanan, terutama lintas provinsi.

"Sesuai Surat Instruksi Gubernur Kaltim hari ini, Nomor 14/ 2021 para kepala daerah diminta melakukan pengetatan pintu masuk seperti bandara, pelabuhan laut dan terminal lintas provinsi serta diminta ada tes acak," ungkap Kepala Biro Humas Setda Kaltim HM Syafranuddin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/7/2021).

Baca juga: PPKM Darurat di Jabar, Penyekatan Diperketat, Jangan Coba-coba Melanggar!

Dikutip dari Surat Instruksi Gubernur Kaltim, Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro Diperketat Untuk Pengendalian Covid-19 yang diterbitkan hari ini.

Terdapat 10 poin arahan Gubernur Kaltim, di antaranya pengetatan pintu masuk baik jalur udara, darat dan laut, meningkatkan operasi yustisi terpadu dalam rangka penegakan protokol kesehatan.

Kemudian, melakukan pengawasan terhadap perusahaan tertib protokol Covid-19, pelaksanaan PPKM mikro diperketat sampai tingkat RT serta diberlakukan PPKM mikro diperketat mulai 3 Juli sampai 20 Juli 2021 dengan mengadopsi Instruksi Mendagri nomor 15/2021.

Sebagai informasi, angka peningkatan pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kaltim tiap hari terus meningkat sejak enam hari terakhir.

Angka peningkatan, menurut data laporan harian tim Satgas Covid-19 Kaltim, sekitar antara 400 sampai 600 orang.

Baca juga: PPKM Darurat, Polisi Cek SIKM di 3 Pintu Masuk Kota Blitar

Dua hari terakhir saja, ada 1.257 orang positif Covid-19 dengan rincian, Kamis (1/7/2021) angka positif bertambah 596 orang, dan Jumat (2/7/2021) bertambah 661 orang.

Hingga kini jumlah pasien positif Covid-19 di Kaltim yang sedang jalani perawatan medis sebanyak 2.925 orang. Sebanyak 1.863 pasien di antaranya di Kota Balikpapan, 648 di Kota Bontang dan 833 di Kota Samarinda.

Tiga kota ini menyumbang angka terbesar dari tujuh kabupaten lain di Kaltim.