BANYUMAS, KOMPAS.com- Warga RW 2 Kelurahan Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas, Jawa Tengah, ketakutan saat pemerintah kabupaten akan menjadikan Gedung SDN 8 Kranji sebagai rumah isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala.
Sejumlah perwakilan warga dan tokoh masyarakat setempat bahkan mendatangi kantor sekolah, Jumat (2/7/2021).
Mereka khawatir, lokasi isolasi yang dekat dengan pemukiman tersebut dapat berimbas kepada kehidupan warga setempat.
Baca juga: 4 Fakta Meninggalnya Dalang Ki Manteb, Positif Covid-19 hingga Isolasi Mandiri karena RS Penuh
Ketua RW 2, Kelurahan Kranji, Tarminto (70) juga mengaku keberatan dengan kebijakan tersebut.
Selama ini, lingkungan sekolah menjadi tempat anak-anak kecil kompleks bermain.
Selain itu, warga di lingkungan sekolah juga didominasi oleh lansia dan khawatir kesehatannya terganggu.
“Di lingkungan sini banyak anak kecil dan lansia yang komorbid, termasuk saya juga. Jadi warga sebenarnya menolak karena khawatir,” katanya kepada wartawan.
Tarminto menilai petugas kecamatan dan kelurahan gegabah dalam mengambil keputusan.
Baca juga: Panduan Isolasi Mandiri bagi Warga Karawang yang Terpapar Covid-19
Pasalnya, sebelumnya petugas kecamatan dan kelurahan tidak pernah menembusi perangkat RT/RW setempat.
Dia khawatir perekonomian warga setempat berhenti karena akses jalan yang sempit untuk lalu-lintas ambulans.
“Kalau bisa ya dipindah di SD Kranji 4 atau di hotel-hotel di dekat sini kaya di daerah lain,” ujarnya.