JEMBRANA, KOMPAS.com - Polda Bali sedang mengusut dugaan kelalaian dalam insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee di perairan Pelabuhan Gilimanuk Bali pada Selasa (29/6/2021).
Hal itu untuk mengetahui penyebab tenggelamnya KMP Yunicee. Sebanyak tujuh penumpang tewas dalam insiden itu.
"Kita memperjelas penyebab dari tenggelammya KMP Yunicee karena ada korban meninggal dunia apakah ada kelalaian atau karena cuaca," kata Dirpolair Polda Bali Kombes Toni Aridadi saat dihubungi, Jumat (2/7/2021).
Menurut Toni, Polda Bali telah memeriksa nakhoda, anak buah kapal (ABK), agen kapal, dan penumpang yang selamat.
Namun, ia belum memerinci hasil pemanggilan itu sebab prosesnya masih terus berjalan.
Toni juga belum mengungkap ancaman pidana atau hukuman penjara terhadap pihak yang terbukti melakukan kelalaian atas peristiwa itu.
Baca juga: Pesan Terakhir Penumpang KMP Yunicee: Maaf Tak Bisa Pulang Tahun Ini...
"(Nakhoda KMP Yunicee) selamat, ini kita lagi diskusi karena sampai sekarang ini dari agen juga baru laporan makanya datanya (kita lengkapi)," tuturnya.
Sementara itu, proses pencarian penumpang KMP Yunicee masih terus dilakukan.
Hingga Kamis (1/7/2021) malam, Basarnas Bali menyebut korban meninggal akibat tragedi itu berjumlah tujuh orang.
Sebanyak 51 penumpang selamat dan 18 orang masih dicari.
"Verifikasi dan validasi data bersama Basarnas, Operator Kapal, ASDP, Polairud, Polres Jembrana, TNI AL dan BPTD. Dalam pembahasan itu didapatkan jumlah POB yang berada di KMP Yunicee sebanyak 76 orang," kata Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (2/7/2021).
Sebanyak 76 orang yang diduga berada di KMP Yunicee itu terdiri dari 60 orang penumpang dan 16 ABK.