BLITAR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Blitar memperpanjang penutupan Makam Presiden Soekarno untuk waktu yang belum ditentukan. Sebelumnya, Makam Bung Karno ditutup hingga Rabu (30/6/2021).
Namun, di kalangan pengayuh becak dan pelaku usaha di sekitar kompleks Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, telah beredar kabar penutupan dilakukan hingga 15 Juli.
Seorang pengayuh becak, Eko membenarkan mendapat kabar penutupan kompleks Makam Bung Karno diperpanjang.
"Pemberitahuan dari paguyuban becak, tutup lagi sampai tanggal 15 Juli. Kami akan nganggur lagi dua minggu," ujar Eko, Kamis (1/7/2021).
Bagi pengayuh becak seperti Eko, pendapatannya sepenuhnya bergantung pada wisatawan atau peziarah Makam Bung Karno.
Baca juga: Derita Atlet Senam Sumbar, Dana KONI Tak Cair, Harus Utang Sana-sini demi Prestasi di PON Papua
Begitu Makam Bung Karno ditutup, sekitar 300 tukang becak yang mangkal di sekitar kompleks dipastikan kehilangan penumpang dan pendapatan.
"Orang kecil seperti kami, keluar rumah, pulang harus bawa uang, kalau tidak keluarga makan apa. Beda sama PNS (pegawai negeri sipil), mau masuk kantor atau tidak tetap gajian. Gaji gede dan naik terus," ujar Eko.
Pengayuh becak lainnya, Aris, menyesalkan kembali ditutupnya Makam Bung Karno.
Meskipun sempat menikmati ramainya kunjungan ke Makam Bung Karno sejak awal Juni, menurut Aris pendapatan yang bisa didapatkan tukang becak tetap jauh dari situasi normal sebelum pandemi.
"Situasi normal setiap bulan Juni, tiap tukang becak di sini sehari bisa narik lebih dari lima kali. Kami bisa bawa pulang duit minimal Rp 100.000. Tapi bulan Juni kali ini paling banyak kami narik tiga atau empat kali," ujarnya.