Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan Makam Bung Karno Diperpanjang, Tukang Becak: Keluarga Kami Makan Apa?

Kompas.com - 01/07/2021, 13:55 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Blitar memperpanjang penutupan Makam Presiden Soekarno untuk waktu yang belum ditentukan. Sebelumnya, Makam Bung Karno ditutup hingga Rabu (30/6/2021).

Namun, di kalangan pengayuh becak dan pelaku usaha di sekitar kompleks Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, telah beredar kabar penutupan dilakukan hingga 15 Juli.

Seorang pengayuh becak, Eko membenarkan mendapat kabar penutupan kompleks Makam Bung Karno diperpanjang.

"Pemberitahuan dari paguyuban becak, tutup lagi sampai tanggal 15 Juli. Kami akan nganggur lagi dua minggu," ujar Eko, Kamis (1/7/2021).

Bagi pengayuh becak seperti Eko, pendapatannya sepenuhnya bergantung pada wisatawan atau peziarah Makam Bung Karno.

Baca juga: Derita Atlet Senam Sumbar, Dana KONI Tak Cair, Harus Utang Sana-sini demi Prestasi di PON Papua

Begitu Makam Bung Karno ditutup, sekitar 300 tukang becak yang mangkal di sekitar kompleks dipastikan kehilangan penumpang dan pendapatan.

"Orang kecil seperti kami, keluar rumah, pulang harus bawa uang, kalau tidak keluarga makan apa. Beda sama PNS (pegawai negeri sipil), mau masuk kantor atau tidak tetap gajian. Gaji gede dan naik terus," ujar Eko.

Pengayuh becak lainnya, Aris, menyesalkan kembali ditutupnya Makam Bung Karno.

Meskipun sempat menikmati ramainya kunjungan ke Makam Bung Karno sejak awal Juni, menurut Aris pendapatan yang bisa didapatkan tukang becak tetap jauh dari situasi normal sebelum pandemi.

"Situasi normal setiap bulan Juni, tiap tukang becak di sini sehari bisa narik lebih dari lima kali. Kami bisa bawa pulang duit minimal Rp 100.000. Tapi bulan Juni kali ini paling banyak kami narik tiga atau empat kali," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Balon Udara Berisi Mercon Teror Warga Magelang dan Klaten, Polda Jateng: Ada Ancaman Penjara

Balon Udara Berisi Mercon Teror Warga Magelang dan Klaten, Polda Jateng: Ada Ancaman Penjara

Regional
Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Regional
Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Regional
Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Regional
PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Regional
Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Regional
Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Regional
Gunung Ruang Alami Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Gunung Ruang Alami Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Regional
Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Regional
Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com