PINRANG, KOMPAS.com- Kondisi objek wisata Lembah Salimbongan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan rusak diduga akibat dilintas mobil rombongan Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid saat melakukan kunjungan kerja.
Foto kondisi rumput Salimbongan yang dulunya hijau berubah jadi rusak dan berlumpur, kini viral di media sosial.
"Rumput di kawasan wisata Salimbongan itu bukan dirusak oleh mobil rombongan bupati, namun dirusak oleh kendaraan dinas saya yang membawa logistik," kata Camat Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Muhammad Yusuf, Rabu (1/7/2021).
Baca juga: Sebuah Kafe di Pontianak Dirazia, 23 Pengunjung Positif Covid-19
Kedatangan Bupati Pinrang ke lokasi itu untuk meresmikan internet masuk desa di Desa Kariango, Kabupaten Pinrang.
Saat itu, bupati diajak oleh pihak kecamatan setempat untuk melihat spot wisata Lembah Salimbongan yang mulai dikenal para wisatawan untuk berkemah.
"Beliau menginap di spot wisata Salimbongan, di sana Pak Bupati menikmati keindahan Lembah Salimbongan dengan camping. Sebagai camat saya menyiapkan dan mengantarkan logistik. Kendaraan logistik kami yang terus melindas rerumputan itu," ungkap Yusuf.
Sementara itu, menurut Yusuf, mobil rombongan Bupati Pinrang terparkir rapi di tempat parkir Lembah Salimbongan.
Masyarakat setempat juga ikut menyerahkan genset sebagai alat penerangan, potongan kayu, serta buah-buahan hasil kebun warga untuk dinikmati pak Bupti.
"Mobil kami membawa genset, cuma satu kendaraan yang hilir mudik masuk lokasi camping , yang lainnya di daerah parkir. Yang beredar di medsos itu berlebihan, yang berlumpur itu memang jalan untuk pejalan kaki menuju tempat camping," papar Yusuf.
Baca juga: Stok Oksigen Minim, IGD RSUD Nyi Ageng Serang Kulon Progo Tutup Sementara
Muhamad Yusuf menambahkan, seperti hari-hari biasanya, ada portal yang biasanya ditutup warga untuk menuju akses lokasi sentral pelaksanaan camping. Saat melihat rombongan, warga sendiri yang membuka portal karena melihat banyaknya logistik yang dibawa.
"Akses menuju lokasi camping memang berlumpur karena lokasi camp merupakan daerah endapan aliran sungai dan merupakan aset PLN Bakaru yang digunakan pemanfaatannya untuk warga lokal, sehingga bisa dikelola warga. Izin yang diberikan pun merupakan hasil koordinasi antara pemerintah dan warga," kata Yusuf lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.