Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Darurat Tak Ganggu Proyek Nasional, Pembangunan Bendungan Leuwikeris Tetap Dikebut

Kompas.com - 01/07/2021, 12:55 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Mega Proyek Nasional Bendungan Leuwikeris di wilayah Tasikmalaya-Ciamis sebagai program yang digagas langsung Presiden RI Joko Widodo mulai memasuki proses akhir penyelesaian.

Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali diyakini tak menganggu pembangunan bahkan saat ini sedang dikebut pelaksanaannya.

Justru bendungan ini dinilai akan memberikan dampak ekonomi sektor wisata yang bisa menjadi salahsatu sumber penghasilan masyarakat saat masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

"Tentunya bendungan ini akan berimbas pada pengembangan tempat wisata yang berdampak produktif pada perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19. Kita kebut tahap akhir, PPKM Darurat berjalan tak jadi hambatan pembangunan saat ini. Tentu, kita lakukan protokol kesehatan ketat dalam pelaksanaanya," jelas Kepala Pembangunan Bendungan Leuwikeris Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Budi Prasetyo kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Kota Tasikmalaya Masuk PPKM Darurat, Petugas Tracing RT Solusi Terbaik Putus Mata Rantai Covid

Saat ini, tambah Budi, pihaknya akan mengerjakan penambangan sebuah material batu di Gunung Pangajar dekat lokasi bendungan untuk digunakan dalam proses finishing.

Pihaknya telah membahas anasilis dampak lingkungan (Amdal) bersama masyarakat dan instansi daerah setempat dalam menyempurnakan rencana kegiatan lingkungan (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL) di sekitar Gunung Pangajar tersebut.

Penambangan material batu dari lahan seluas 67 hektar tersebut nantinya digunakan sebagai bagian material pengisi tubuh Bendungan Leuwikeris.

"Penambangan direncanakan akan berjalan 2 tahun, dimana kegiatan penambangan yang dilakukan hanya 20 persen total volume batuan di Quarry Gunung Pangajar. Terdapat 47 poin keinginan warga yang dibahas bersama tim Amdal," tambah Budi.

Baca juga: Lelet, 2 Tahun Konstruksi Bendungan Leuwikeris Baru 36,7 Persen

Terkait dengan kekhawatiran masyarakat terganggunya sumber mata air, tambah Budi, kegiatan penambangan ini dilengkapi dengan reklamasi pascatambang lewat penanaman pohon kembali serta membuat cekungan air seluas 1-2 hektar dengan kedalaman 5 meter guna menangkap air hujan.

Sehingga saat kemarau pun warga sekitar tak akan kekurangan sumber mata air.

"Air tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat ketika musim kemarau," tambah Budi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Regional
Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Regional
Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Regional
PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Regional
Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Regional
Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Regional
Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Regional
Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Regional
Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com