SURABAYA, KOMPAS.com - Lonjakan kasus baru pasien Covid-19 terjadi di Jawa Timur.
Bila dibanding lonjakan-lonjakan sebelumnya, penambahan kasus harian per Rabu (30/6/2021) mencatatkan jumlah terbanyak, yakni 1.203 pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Melihat tren kasus baru yang terus meningkat, pakar epidemiologi Universitas Airlangga Dr Windhu Purnomo angkat bicara.
Menurutnya, jika dihitung secara kumulatif, total sudah sebanyak 173.033 warga Jatim yang terinfeksi sejak pandemi Covid-19 melanda, 17 Maret 2020 lalu.
“Yang perlu diperhatikan di sini, bahwa hari ini kita telah mencapai rekor baru jumlah pasien postif Covid-19, yang angkanya lebih tinggi dibanding puncak gelombang pertama pada akhir 29 Agustus 2020, dan gelombang kedua pada 15 Januari 2021 lalu,” ujar Windhu, saat dikonfirmasi, Kamis (1/7/2021).
Baca juga: Zona Merah di Jatim Bergeser ke Bondowoso, Banyuwangi dan Madiun, Ini Kata Satgas Covid-19
Melihat kecepatan peningkatan kasus, Windhu mengatakan, grafiknya hampir tegak lurus atau hampir 90 derajat.
"Hal ini berarti, kecepatan penyebaran virus Covid-19 terlalu tinggi. Salah satu penyebabnya, dimungkinkan karena ada varian baru, yakni varian Delta asal India yang replikasinya atau pembelahan virusnya sangatlah cepat, dan doubling time waktunya terlalu pendek," ucap dia.
Sementara terkait Bed Occupantincy Rate (BOR) di Jawa Timur, Windhu menjelaskan, sudah luar biasa tinggi.
Beberapa kabupaten kota pun juga mulai kewalahan dengan banyaknya pasien yang terinfeksi Covid-19.
“Bila ada banjir bandang dari atas mengalir ke bawah, bagaimanapun meski ada bak penampungan, sebesar apa pun bak penampungan tersebut akan selalu kurang, apalagi rumah sakit. Sehingga yang perlu kita lakukan adalah, bagaimana membuat hulu itu terbendung,” kata dia saat mengibaratkan situasi penanganan saat ini.
Baca juga: Taman, Tahura, dan Kebun Raya Mangrove di Surabaya Ditutup Sementara