Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Dua Penambang Timah Bawah Tanah yang Hilang Kini Dihentikan

Kompas.com - 30/06/2021, 21:51 WIB
Heru Dahnur ,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BELITUNG TIMUR, KOMPAS.com - Upaya pencarian dua pekerja yang tertimbun longsoran di tambang timah bawah tanah (underground) Kelapa Kampit, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung resmi dihentikan.

Proses evakuasi dinilai terlalu membahayakan karena kondisi tanah yang labil dan tergenang air.

"Disepakati untuk dihentikan dan pihak keluarga sudah mengikhlaskan juga," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung, Mikron Antariksa saat dikonfirmasi, Rabu (30/6/2021).

Baca juga: Hilang di Kedalaman 15 Meter, Dua Penambang Timah Bawah Tanah Tertimbun Longsoran

Petugas kemudian menutup lubang tambang dan melakukan shalat gaib di lokasi kejadian.

Mikron mengingatkan, aktivitas penambangan selanjutnya dilakukan dengan lebih berhati-hati. Sebab cuaca ekstrem saat ini membuat lokasi penambangan rawan kecelakaan.

"Untuk berkegiatan selalu lihat kondisi dan menggunakan alat pelindung diri lengkap. Pemberi kerja harus memberikan APD pada pekerjanya secara cuma-cuma. Sebulan ini saja sudah dua kali kejadian, sebelumnya di Pemali, Bangka," ujar Mikron.

Baca juga: Di Tambang Timah, Andi dan Naryo Hilang di Kedalaman 15 Meter, Diduga Tertimbun Longsor

Diberitakan sebelumnya, peristiwa longsoran tambang tersebut terjadi di Kelapa Kampit, Belitung Timur terjadi pada Minggu (27/6/2021).

Ada pun korban bernama Andri (22) dan Naryo (34) dilaporkan sebagai warga asal Banten, diduga tertimbun longsoran saat memasang selang air di kedalaman 15 meter.

Mereka diketahui memasuki tambang tersebut dengan harus melewati pintu masuk vertikal seperti sumur yang hanya disangga dengan papan kayu.

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, Fazzli mengatakan, pihaknya menerima informasi kondisi membahayakan terhadap dua penambang itu pada 27 Juni 2021 dari rekan korban bernama Dayat.

"Kami melakukan observasi dan perencanaan dengan Tim K3 PT SWP terkait akses menuju korban tersebut, dikarenakan risikonya sangat besar sehingga dibutuhkan perencanaan yang matang," kata Fazzli dalam keterangan tertulis, Senin (28/6/2021).

Saat itu, dugaan sementara Tim SAR, longsoran terjadi karena semburan air dari dinding lorong yang disertai runtuhan tebing di sekitarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com