BANDUNG, KOMPAS.com - Jumlah kematian akibat Covid-19 di Kota Bandung, Jawa Barat, meningkat tinggi.
Hal ini membuat proses penggalian makam khusus Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut terkendala.
Sekretaris Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bandung Tajudin mengatakan, sebelum kasus kematian akibat Covid-19 meningkat, dalam satu hari pihaknya menyediakan 15 hingga 20 liang lahad.
"Setelah Idul Fitri, meningkat jumlahnya sampai 20 ke atas. Seperti Senin kemarin sampai 27 jenazah yang harus dimakamkan," kata Tajudin dalam kegiatan Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Kamis (24/6/2021).
Baca juga: Ratusan Makam di TPU Cikadut Dibongkar, Sekda: Hanya Tampung Jenazah Covid-19 Ber-KTP Kota Bandung
Tajudin mengatakan, saking banyaknya jumlah jenazah pasien Covid-19 yang harus dimakamkan, 20 orang penggali kubur yang disiagakan setiap harinya masih kewalahan.
"Karena kami menggali liang lahat masih pakai sistem manual," kata dia.
Supaya proses penggalian liang lahad bisa lebih cepat, Distaru Kota Bandung meminjam satu unit alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung.
"DPU mengirimkan backhoe untuk mempercepat penggalian. Alhamdulillah sekarang penggalian bisa lebih cepat. Kalau pakai manual, satu liang lahad bisa memakan waktu 2 sampai 4 jam. Sekarang sudah berjalan hampir 2 mingguan," kata Tajudin.
Baca juga: Kisah Pengubur Jenazah Covid-19, Menangis Lihat Keluarga Pasien
Selain proses penggalian bisa lebih cepat, dengan bantuan alat berat, jumlah liang lahad yang disediakan untuk jenazah pasien Covid-19 bisa lebih banyak.
"Sekarang bisa 30 liang lahad tersedia setiap hari," kata Tajudin.
Tajudin mengatakan bahwa lahan yang disediakan Pemerintah Kota Bandung di TPU Cikadut untuk memakamkan jenazah Covid-19 bisa mencapai 5.000 liang lahad.
"Yang sudah terpakai 1.723 liang lahad. Sisa luas lahan (untuk) 3.777 makam. Harapannya sih pandemi segera berakhir dan liang lahad yang sudah digali tidak terpakai," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.