PALEMBANG, KOMPAS.com - Provinsi Sumatera Selatan mengalami lonjakan kasus Covid-19 setelah Idul Fitri pada 26 Mei 2021.
Lonjakan kasus tersebut disebabkan adanya peningkatan mobilitas warga usai Lebaran.
Angka penambahan kasus Covid-19 di Sumatera Selatan saat ini mencapai 100 orang dalam sehari.
Baca juga: Perketat Wilayah, Gubernur Sumsel akan Terapkan Aturan Ganjil Genap
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy mengatakan, sebelum Lebaran, jumlah kasus baru sempat di bawah 100 orang dalam sehari.
"Ada kenaikan mobilitas warga setelah Lebaran, sehingga terjadi peningkatan kasus di Sumsel," kata Lesty kepada wartawan, Rabu (23/6/2021).
Lesty menjelaskan, meski mengalami peningkatakan kasus, wilayah zona merah Covid-19 di Sumsel saat ini hanya terjadi di Kota Palembang dan Kabupaten Muara Enim.
Sementara, 15 kabupaten/kota lainnya berstatus zona oranye dan kuning.
Selain itu, tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) sampai sekarang pada angka 43 persen.
Adapun jumlah tempat tidur pasien Covid-19 yang tersedia di rumah sakit di Sumsel sebanyak 1.909.
"Kita juga menyiapkan Wisma Atlet untuk menampung pasien Covid-19. JIka terjadi lonjakan, maka tower lain yang di Wisma Atlet bisa dibuka. Langkah ini diambil jika BOR sudah melebihi 70 persen, kalau sekarang baru 43 persen," kata dia.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 22 Juni 2021
Tim Satgas Covid-19 Sumsel kini meningkatkan tracing terhadap orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19.
Dalam sehari ada sekitar 15 kontak erat yang diperiksa.
Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan sebelumnya yang hanya mencapai antara 6-8 orang dalam sehari.
"Angka penularan di Sumsel juga terbilang tinggi, yakni 34,17 persen, sehingga tracing juga sangat diperlukan," kata dia.