Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petugas Makamkan 25 Jenazah Pasien Covid dalam Waktu 8 Jam: Liang Lahad Sudah Habis

Kompas.com - 23/06/2021, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dery Romansyah (30), salah satu petugas di Kota Bandung mengaku memakamkan 25 jenazah pasien Covid-19 dalam waktu 8 jam pada Selasa (22/6/2021).

Hari itu, ia bekerja mulai pukul 06.00 WIB hingga 14.30 WIB. Derry berbincang dengan Kompas.com, saat ia menunggu liang lahad yang belum digali.

Tak jauh dari Dery dan rekannya, tergeletak satu peti jenazah pasien Covid-19 yang belum dikuburkan.

Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 Terus Berdatangan hingga Liang Lahad Habis

Tak hanya hari itu saja. Hari-hari sebelumnya, Dery dan rekan-rekannya menguburkan tidak kurang dari 20 jenzah setiap hari.

Dery bercerita selama seminggu terakhir, liang lahad di pemakaman pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut, Kota Bandung selalu kehabisan.

Sehingga ia dan rekan-rekannya harus menunggu petugas penggali menyelesaikan pekerjaannya.

Baca juga: Selain Jakarta, Bandung Juga Terapkan Pembatasan Mobilitas di 30 Titik

Bahkan karena jumlah pasien yang meninggal terus bertambah, pemakaman jenazah harus mengantre.

"Sudah satu minggu ini begini terus, liang lahad sudah habis. Ini juga harus nunggu lubang digali," ujarnya.

"Biasanya liang lahad sudah tersedia. Tapi karena jenazah yang datang minggu ini hebat banget yang datang, yang keteteran tukang gali. Liang lahad terpaksa digali dadakan," jelasnya.

Ia mengaku dalam satu shift kerja, ia bekerja selama 8 jam sehari. Namun karena jumlah jenazah terus bertambah, ia hanya punya waktu sedikit untuk beristirahat.

"Satu minggu ini kenaikannya drastis. Malah yang awal-awal Covid-19 enggak seperti ini per hari," ujarnya.

Baca juga: KPK Panggil Kadishub Bandung Barat sebagai Saksi Kasus Pengadaan Barang Penanganan Pandemi

Bertahan demi anak dan istri

Petugas memakamkan jenazah COVID-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020).ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA Petugas memakamkan jenazah COVID-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020).
Menurut Dery, anak dan istrinya sempat khawatir tertular Covid-19 yang dia bawa dari proses pemakaman.

Namun meski lelah dan berisiko, ia ikhlas menjalankankannya.

"Paling saya jawab, saya kerja seperti ini, mau gimana lagi. Kalau bukan saya siapa lagi. Doakan saja saya dikasih kesehatan sama Allah dan apa yang kita lakukan jadi ibadah juga buat anak-anak yang jadi tukang pikul," ujar dia.

Di tengah perbincangan dengan Kompas.com, Dery mendengar jika liang lahad selesai digali. Ia pun kembali melanjutkan pekerjaannya.

Baca juga: Wilayahnya Urutan 4 Covid-19, Camat Rancasari Bandung dan Staf Kunker ke Yogya, Ini Penjelasannya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com