GRESIK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur Herlin Ferliana mengatakan, transmisi lokal Covid-19 varian delta atau India telah terjadi di Jawa Timur.
Hal itu diketahui setelah Dinas Kesehatan Jatim melakukan rangkaian pemeriksaan dan tes terhadap pasien positif Covid-19.
Baca juga: Massa Rusak Pagar Pembatas Jembatan Suramadu Sisi Surabaya, Polisi: Akan Diproses Hukum
Herlin menjelaskan, sampai saat ini transmisi lokal tersebut baru diketahui di tiga kabupaten di Jatim.
"Bukan seluruh Jawa Timur. Sementara ini terbanyak adalah Bangkalan, Bojonegoro ada, Sampang. Surabaya belum, Gresik juga belum," ujar Herlin di Pendopo Bupati Gresik, Selasa (22/6/2021).
Untuk menekan angka penyebaran Covid-19 varian delta, Herlin berharap PPKM mikro diperketat. Satgas Covid-19 dari kabupaten atau kota hingga desa diminta turun tangan.
Sehingga, penyebaran Covid-19 varian asal India itu bisa ditekan.
"Upayanya adalah maksimalkan di level hulunya. Di level hulu itu, PPKM Mikro kita kuatkan. Kalau ini dikuatkan, kami berharap hilirnya tidak terlalu berdampak," ucap Herlin.
Herlin juga berharap pencegahan Covid-19 varian delta dapat dilakukan dengan cepat. Mengingat, tingkat hunian pasien di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur sudah tinggi.
"Ini harus cepat kita putus, sehingga rumah sakit tidak seperti sekarang. Sekarang semua rumah sakit BOR (bed occupancy rate) sangat tinggi," kata Herlin.
Baca juga: Pasien Covid-19 Varian India di Jatim Bertambah 5 Orang, Terjaring di Pos Penyekatan Suramadu
Untuk saat ini, BOR di Jawa Timur rata-rata sudah berada pada kisaran 73 persen.
"Sekarang BOR di Jawa Timur, rata-rata untuk ICU-nya sudah di atas 70 persen, sekitar 73 persen," tutur Herlin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.