Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 di Sumbar Rendah, Dinkes: Masyarakat Masih Termakan Hoaks

Kompas.com - 19/06/2021, 19:41 WIB
Perdana Putra,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Realisasi vaksinasi di Sumatera Barat masih rendah yaitu 23,84 persen untuk tahap I dan 15,82 persen tahap II hingga per 18 Juni 2021.

Berdasarkan data Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Sumbar berada diperingkat terendah dalam realisasi vaksinasi tahap I.

Provinsi Bali menduduki peringkat teratas realisasi vaksinasi dengan 250 persen diikuti Kepulauan Riau 140 persen dan DKI Jakarta 104 persen.

"Betul realisasi kita baru 23,84 persen tahap I. Berdasarkan data KPCPEN memang kita berada terbawah. Tapi kalau data Kemenkes yang kita kirim berada nomor tiga terbawah," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/6/2021).

Baca juga: 2 Warga Riau Meninggal Usai Vaksinasi, Kadiskes: Bukan karena Vaksin

Arry menjelaskan, rendahnya realisasi vaksinasi Sumbar karena target untuk lansia masih di bawah lima persen.

Untuk tahap I, Arry menjelaskan realisasi mencapai 23,84 persen dengan total 208.510 orang yang divaksin.

Dari jumlah itu, tenaga kesehatan mencapai 98 persen, petugas publik 41 persen dan lansia hanya 2,4 persen dari total target.

Target vaksinasi di Sumbar berjumlah 874.698 orang yang terdiri dari 32.391 tenaga kesehatan, 400.274 petugas publik dan 442.033 lansia.

Baca juga: 2.000 Vial Vaksin Tambahan untuk Batam Tertahan

Sementara untuk realisasi vaksinasi tahap II, di Sumbar sudah mencapai 15,82 persen, di mana tenaga kesehatan sudah 90 persen, petugas publik 25 persen dan lansia baru 1,8 persen.

"Realisasi lansia sangat rendah sehingga memengaruhi realisasi total kita. Ini masalahnya di Sumbar," kata Arry.

Arry mengatakan, banyak kendala yang menyebabkan rendahnya realisasi vaksinasi di Sumbar, di antaranya banyak lansia dan petugas takut disuntik.

"Hal itu dikarenakan masyarakat masih termakan isu negatif atau hoaks soal vaksinasi ini," jelas Arry.

Selain itu juga disebabkan karena kesehatan lansia yang tidak boleh diberikan vaksin.

"Banyak lansia yang sudah datang untuk divaksin, namun terpaksa ditunda karena misalnya akibat hipertensi dan lainnya," kata Arry.

Arry mengatakan, pihaknya akan lebih gencar menyosialisasikan agar isu negatif soal vaksin bisa dihilangkan.

"Sosialisasi akan kita gencarkan. Kemudian kita akan jemput bola dengan menggelar vaksinasi massal umum," kata Arry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com