KOMPAS.com - Seekor monyet di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, Medan ditembak mati oleh warga pada Jumat (18/6/2021).
Monyet tersebut terpaksa dilumpuhkan karena sejak 1,5 bulan terakhir telah menyerang warga sekitar.
Sebelum ditembak mati, monyet tersebut sempat mencari buah-buahan untuk makan
Lalu warga sekitar berusaha mengusir monyet dengan senapan angin, tusukan tombak hingga lemparan batu. Hingga akhirnya dia mati ditembak warga.
Baca juga: Cerita Korban Serangan Monyet di Medan, Warga: Cucu Saya Digigit, Demam dan Kakinya Bengkak
Heri (35), warga Kelurahan Nelayan Indah bercerita jika sepengetahuannya monyet tersebut muncul di kawasan tersebut sebelum lebaran.
Saat itu ada ikatan di leher monyet. Menurut Heri monyet tersebut dulu dipelihara oleh seseorang yang kemudian dilepaskan di daerah tersebut.
Ia menyebut monyet tersebut sangak kuat karena sebelumnya sempat jatuh ke tanah karena tersetrum saat bergelantungan di dekat tiang listrik.
Baca juga: Sempat Serang 7 Warga di Medan, Seekor Monyet Ditembak Mati
Menurut Heri, banyak warga yang menjadi korban gigitan monyet itu. Salah satunya adalah anak Heri yang bernama M Aditya (12).
Aditya digigit monyet saat sedang menguras air di sampan milik ayahnya saat pagi hari sekitar seminggu yang lalu. Ketika hendak naik ke darat, tiba-tiba ia diserang monyet dari belakang tanpa sempat melawan.
Monyet tersebut kemudian menggigit lutut Aditya.
Setelah digigit monyet, Aditya demam dan lutut bekas digigit monyet bengkak. Dan selama seminggu terakhir ia hanya bisa terbaring di ruang tengah rumahnya dan tak bisa menggerakkan kaki kirinya.
Baca juga: Wisatawan Dilarang Memberi Makanan ke Monyet Ekor Panjang di Danau Kelimutu, Ini Alasannya
"Kondisinya sekarang sudah lumayan lah. Gak denyut karena kan udah dibawa berobat. Kalau jalan ya agak bungkuk-bungkuk gitu lah," kata ibu kandung Aditya, Aina (34), Jumat (18/6/2021).
"Jadi kami minta tolong lah biar itu (monyet) ditangkap, dibawa keluar dari sini. Resah kali. Anak pun tak bisa main-main. Banyak lah di sini digigit, ada nenek-nenek, anak lima tahun, anak lajang. Di sini, enam orang ada," katanya.
Dia digigit sekitar sebulan yang lalu saat duduk di depan rumahnya, menunggu cucunya pulang dari tempat mengaji.