KOMPAS.com - Aksi oknum aparat keamanan yang dianggap represif saat membubarkan acara kuda lumping di Banjarnegara, Jawa Tengah, menjadi sorotan.
Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budhi Sarwono, menyayangkan tindakan oknum aparat itu yang justru menciptakan resistensi di masyarakat.
Kekecewaan Budhi itu diungkapkan melalui sebuah video yang akhirnya viral di media sosial
“Semua orang ditakut-takuti, tidak boleh keluar rumah. Hajatan tidak boleh, olahraga tidak boleh, yang boleh apa,” kata Budhi dalam video tersebut.
Baca juga: Kronologi Warga Ngamuk di Posko Penyekatan Suramadu, KTP Diduga Hilang dan Penjelasan Polisi
Setelah itu, Budhi pun mempersilakan warganya untuk menggelar kegiatan. Namun, dirinya berpesan tetap menaati protokol kesehatan selama kegiatan itu.
“Saya berpesan kepada masyarakat, Pak Bupati bertanggung jawab sepenuhnya untuk kegiatan pengajian, olahraga, kesenian, monggo jalan terus. Tapi jangan lupa, protokol kesehatan harus dilaksanakan, jangan sampai tidak,” ungkapnya, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Video Viral Polisi Bubarkan Kuda Lumping di Banjarnegara, Bupati Sebut Hoaks dan Aparat Provokatif
Selain itu, Budhi juga menyarankan agar warga tak takut untuk melapor jika ada oknum aparat yang bertindak berlebihan saat membubarkan kerumunan massa.
“Pak Kades bisa melaporkan kepada Pak Camat kalau ada oknum yang menakut-nakuti, tolong difoto laporkan Pak Camat nanti dilaporkan Pak Bupati. Saya akan menindak tegas, jangan takut sama siapa pun, yang penting prokes dipakai,” tegasnya.
Baca juga: Video Viral Polisi Bubarkan Kuda Lumping di Banjarnegara, Bupati Sebut Hoaks dan Aparat Provokatif
Seperti diketahui, video berdurasi dua menit saat aparat keamanan membubarkan acara kuda lumping di Desa Limbangan, Kecamatan Madukara, menjadi viral.
Tampak sejumlah warga membubarkan diri dengan wajah kecewa. Lalu, saat membubarkan kegiatan itu, polisi menyebutkan bahwa kasus Covid-19 di Kabupaten Banjarnegara sudah sangat mengkhawatirkan.
"Saat ini Covid-19 di Banjarnegara kenaikannya 150 persen, 250 orang dalam perawatan, yang meninggal 192 orang. Mohon bantuannya demi keselamatan kita semua, untuk kembali ke kediaman masing-masing," kata aparat dalam video itu.
(Penulis: Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi | Editor : Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.