GROBOGAN, KOMPAS.com - Helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terpaksa mendarat darurat di Lapangan bola Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (16/6/2021) siang.
Pendaratan itu diduga akibat helikopter mengalami kendala pada sistem navigasi atau Global Positioning System (GPS).
Sementara itu kondisi mesin helikopter dipastikan tidak mengalami kendala maupun kerusakan.
Baca juga: Cuaca Buruk, Helikopter BPBD Sulsel Sempat Berputar Lalu Mendarat Darurat di Lahan Kosong
Humas BNPB dalam siaran persnya mengatakan helikopter jenis Robinson warna hitam dengan nomor registrasi PK-RTJ itu bertolak dari Lanud Ahmad Yani Semarang dan rencananya hendak ke Surabaya.
Saat ini, heli yang dipiloti Ican dengan dua asisten mekanik Imam dan Puryono itu masih dalam perbaikan hingga waktu yang belum dapat dipastikan.
Danramil Pulokulon Kapten Inf Miftahul Huda mengatakan tidak ada korban jiwa dalam pendaratan darurat itu.
Rencananya helikopter akan diterbangkan kembali esok hari (17/6/2021) untuk melaksanakan Patroli Karhutla selama 3 bulan di wilayah Banjarmasin.
"Malam ini masih di Lapangan Desa Pulokulon dan masih proses perbaikan. Rencana besok diterbangkan," kata Huda saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam.
Sementara itu, aparat Koramil Pulokulon dan Polsek Panunggalan telah berjaga dan membantu mensterilkan area pendaratan helikopter dari kerumunan warga selama perbaikan.
"Sementara heli menginap untuk menunggu sparepart dari Jakarta berupa brush dan modul GPS," sebut Miftahul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.