UNGARAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Semarang meminta dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menyediakan ruang isolasi bagi pasien Covid-19.
Dukungan tersebut diperlukan karena rumah singgah untuk isolasi yang tersedia saat ini sudah overload.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, aset Pemprov Jateng yang akan digunakan sebagai ruang isolasi adalah Gedung Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah dan Gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Tengah yang berada di Srondol Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Baca juga: Ketua DPRD Kabupaten Semarang Terkonfirmasi Positif Covid-19
Selain itu juga gedung Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (P2PFNI) Provinsi Jawa Tengah di Ungaran.
“Walaupun berada di wilayah Kota Semarang, lokasi gedung BPSDMD Srondol lokasinya relatif lebih dekat dengan Kabupaten Semarang, itu pertimbangannya,” jelas Ngesti di Posko Satgas Covid-19 Kabupaten Semarang, Rabu (16/6/2021).
Ngesti mengungkapkan Kabupaten Semarang saat ini masuk zona merah penyebaran Covid-19.
Kasus pada hari ini mencapai 1.035, dengan rincian yang dirawat di rumah sakit ada 150 orang dan yang menjalani isolasi mandiri mencapai 885 orang.
"Pada Senin kenaikan kasus harian mencapai 139, pada Selasa naik mencapai 162 kasus dan hari ini sebanyak 80 kasus," jelasnya.
Baca juga: Salatiga Zona Merah, 1 Pasar Ditutup dan Waktu Operasi Toko Modern Dibatasi
Akibat dari lonjakan tersebut, tingkat keterisian ICU rumah sakit dari 37 tempat tidur yang tersedia telah terisi 31 atau 83,8 persen.
“Sedangkan ruang isolasi di rumah sakit sampai hari ini sudah hampir penuh,” jelas Ngesti.