Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Urbanisasi di Perdesaan, Fenomena Desa-desa Menjadi Desa Perkotaan

Kompas.com - 15/06/2021, 17:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Luh Kitty Katherina*

URBANISASI merupakan perubahan suatu wilayah menjadi perkotaan yang diukur melalui proporsi jumlah penduduk perkotaan terhadap total penduduknya. Proporsi ini menunjukkan tingkat urbanisasi yang terjadi di suatu wilayah.

Saat ini diperkirakan sebesar 56,7 persen penduduk Indonesia tinggal di kawasan perkotaan. Proses urbanisasi sendiri melibatkan dimensi fisik, demografi, sosial, ekonomi, dan politik.

Urbanisasi seringkali didefinisikan dengan perpindahan penduduk dari desa ke kota sehingga fokus urbanisasi selalu pada kota-kota besar dan cenderung negatif.

Sejatinya perpindahan penduduk dari desa ke kota hanya salah satu yang mempengaruhi proporsi penduduk perkotaan, terdapat dua faktor lainnya yaitu peningkatan jumlah penduduk alami di perkotaan, dan klasifikasi ulang suatu wilayah.

Baca juga: Menilik Alasan Jakarta yang Menjadi Magnet Urbanisasi

Meskipun migrasi penduduk dari desa ke kota memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan penduduk perkotaan, namun dua faktor yang lain tidak bisa diabaikan.

Sebagai gambaran besar, berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik (Perka BPS) Nomor 120 tahun 2020 dalam kurun waktu sepuluh tahun (2010-2020) untuk seluruh Indonesia terdapat peningkatan jumlah desa perkotaan sebesar 13.854, yang awalnya 15.786 desa perkotaan pada tahun 2010 menjadi 29.640 pada tahun 2020.

Sementara perdesaan mengalami pengurangan jumlah sebesar 7.043 desa perdesaan dari 61.340 pada tahun 2010 menjadi 54.297 pada tahun 2020. Dengan demikian terdapat 7.043 perdesaan yang beralih menjadi desa perkotaan serta terdapat desa perkotaan baru lain yang sebagian terbentuk umumnya karena adanya pemekaran wilayah.

Secara komposisi pada tahun 2010 desa perkotaan seluas 20,47 persen dari luas wilayah Indonesia dan menjadi 35,31 persen pada tahun 2020.

Berdasarkan Perka BPS tersebut disebutkan bahwa kriteria yang dipakai untuk menentukan sifat perkotaan suatu wilayah adalah (1) kepadatan penduduk per km2; (2) persentase permukiman terhadap sektor pertanian; (3) keberadaan/akses terhadap “fasilitas perkotaan”.

Desa Perkotaan adalah status suatu wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan yang memenuhi kriteria klasifikasi desa perkotaan. Sementara Perdesaan adalah status suatu wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan yang memenuhi kriteria klasifikasi desa perdesaan.

Badan Pusat Statistik menggunakan teknik scoring dalam menentukan klasifikasi urban (perkotaan) dan rural (perdesaan).

Baca juga: Smart City Dorong Laju Urbanisasi Makin Tinggi

Penambahan desa perkotaan

Dalam kuruan waktu 10 tahun (2010-2020) provinsi di Indonesia yang paling banyak mengalami penambahan desa perkotaan paling banyak adalah Jawa Tengah (2.611), disusul oleh Jawa Timur (2.425) dan Jawa Barat (1.635).

Penambahan yang terjadi juga diikuti oleh pengurangan jumlah perdesaan yang relatif sama jumlahnya. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah di Tanah Jawa sudah berubah menjadi wilayah perkotaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Regional
Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Regional
Jeffri Kaget Kaus Merahnya Dipakai oleh Pembunuh Ibu dan Anak di Palembang, Diambil Pelaku dari Rumah Kosong

Jeffri Kaget Kaus Merahnya Dipakai oleh Pembunuh Ibu dan Anak di Palembang, Diambil Pelaku dari Rumah Kosong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com