MALANG, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, dugaan kasus kekerasan seksual, fisik dan eksploitasi ekonomi di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu menjadi atensi pihak kepolisian.
Karena itu, tim di lapangan berusaha mempercepat proses hukum atas laporan itu.
"Ini kita anggap kasus atensi. Kita juga percepat prosesnya," kata Gatot melalui sambungan telpon, Jumat (11/6/2021).
Baca juga: Rohmiati Kaget, Uang Rp 64 Juta di Tabungannya Ludes, ATM Dicuri dan Dikuras oleh Sales Makanan
Selain memeriksa saksi-saksi, pihaknya akan mendatangi lokasi yang menjadi tempat dugaan kekerasan itu terjadi.
Saat ini, tim dari pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus tersebut.
"Penyelidikan ke TKP pasti dilakukan. Tapi yang jelas biar tim kita kerja dulu," jelasnya.
Sampai saat ini, sudah ada 15 saksi yang diperiksa. Terdiri dari 13 korban dan dua orang dari unsur sekolah.
Rencananya, pada Senin (14/6/2021) mendatang, pihak Polda Jatim akan memeriksa tiga korban tambahan. Sebab, sampai saat ini sudah ada 16 korban yang melapor.
Baca juga: Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Anak di Kota Batu, Polda Jatim Sudah Periksa 15 Saksi