BANGKA, KOMPAS.com - Alokasi anggaran untuk Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kepulauan Bangka Belitung hingga kini masih proses pembahasan.
Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kepulauan Bangka Belitung memastikan sumber anggaran untuk penanganan Covid-19 berasal dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Untuk anggaran Satgas Covid-19 akan dibahas lebih lanjut di Pemprov dari APBD," kata Kepala Bakeuda Bangka Belitung Fery Afryanto saat dikonfirmasi, Jumat (11/6/2021).
Baca juga: Fakta Baru Kasus Penembakan Anggota TNI dan Istri di Lampung
Fery menuturkan, pembahasan anggaran bukan cuma untuk Satgas, tapi juga untuk kesehatan (karantina) dan pelaksanaan vaksinasi.
Kemudian untuk Labkesda keperluan Covid-19, insentif tenaga kesehatan dan rumah sakit khusus Covid-19 yang semuanya dialokasikan dari APBD.
"Sumbernya dari refocusing/reformulasi DAU maupun dari Dana Insentif Daerah (DID)," ujar Fery.
Baca juga: Belajar Sejarah Bangka dari Chevrolet hingga Mini Cooper
Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung yang juga anggota Badan Anggaran DPRD Amri Cahyadi mendukung kerja Satgas yang menjadi garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19.
Menurut Amri, DPRD juga menyetujui alokasi anggaran yang diusulkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
"Tentunya kami meyakini pengusulan anggaran sudah dievaluasi dan dianalisis kewajaran atas kebutuhannya," ujar Amri.
Kendala saat ini berupa defisit anggaran, serta adanya perintah rasionalisasi dan refocusing anggaran, sehingga DPRD memberikan kesempatan pada TAPD untuk menghitung ulang.
"Kebutuhan real anggaran disesuaikan dengan kondisi penyebaran dan antisipasi terkini, serta dukungan daerah terhadap kebijakan pusat, sesuai rapat Banggar Mei kemarin," ujar Amri.
Adapun saat ini Tim Satgas Covid-19 Bangka Belitung belum memiliki anggaran sejak enam bulan terakhir.
Biaya operasional ditanggulangi secara pribadi atau dari operasional instansi asal.
Sekretaris Satgas Covid-19 Bangka Belitung Mikron Antariksa mengatakan, ketiadaan anggaran terutama dirasakan tim relawan yang sehari-hari bertugas di lapangan.
"Mereka melakukan tracing, pengawasan karantina hingga proses penguburan," ucap Mikron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.