DEMAK,KOMPAS.com - Kabupaten Demak menjadi sorotan lantaran penduduknya menduduki peringkat teratas di Jawa Tengah dalam isolasi mandiri akibat paparan Covid-19.
Sebaran Covid-19 di 14 kecamatan mengalami peningkatan cukup signifikan setelah Idul Fitri 2021.
Warga yang terpapar Covid-19 sebanyak 532 orang, dari jumlah tersebut sebanyak 410 orang melakukan isolasi mandiri dan 122 pasien dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Kabupaten Tegal Zona Merah, Tempat Wisata Ditutup, Pasar Tradisional Tetap Buka
Para petinggi di "Kota Wali" ini bahkan menyatakan Demak masuk kategori zona merah. Akibatnya, berbagai sektor terkena imbas dari kebijakan yang dikeluarkan.
Sejumlah jalan protokol semenjak sore hingga pagi hari ditutup untuk membatasi mobilisasi dan kerumunan warga yang masuk Kota Demak.
Semua objek wisata termasuk wisata religi Masjid Agung Demak dan Makam Sunan Kalijaga ditutup dan sejumlah desa maupun kelurahan yang masuk zona merah diberlakukan lockdown mikro.
Baca juga: Waspada, 8 Daerah di Jateng Sudah Berstatus Zona Merah Covid-19
Komandan Kodim 0716 Demak Letkol Arh M Ufiz mengajak semua jajaran forkopimda dan semua elemen masyarakat agar bekerja bahu membahu untuk saling mengingatkan pentingnya protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.
"PPKM Mikro di wilayah kita harus lebih di optimalkan. Rekan rekan harus lebih fokus data Covid per desa, pastikan zona sesuai dengan kenyataan," ujar Letkol Ufiz, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Antisipasi Warga dari Zona Merah Masuk Solo, Satgas Gelar Operasi Prokes di Perbatasan
Ufiz mendesak agar para kepala desa segera menindaklanjuti perihal PPKM mikro di lapangan.
Selain itu, ia juga menganjurkan agar di pintu masuk desa dibuat one way untuk mengantisipasi aktivitas warga atau pendatang yang tidak mematuhi protokol kesehatan.