PONTIANAK, KOMPAS.com – Tingkat vaksinasi terhadap warga lanjut usia (lansia) di Kalimantan Barat (Kalbar) masih rendah.
Berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) yang dilansir Dinas Kesehatan Kalbar, Kamis (6/6/2021), cakupan vaksinasi untuk lansia tahap pertama 5,02 persen dan tahap kedua 4,03 persen, dari jumlah sasaran 407.885 jiwa.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson menilai, keterlambatan tersebut karena Dinas Kesehatan di kabupaten dan kota ragu-ragu melaksanakan vaksinasi karena melihat stok yang terbatas.
Baca juga: Pemkab Nganjuk Ancam Berhentikan Bansos bagi Warga yang Tolak Vaksinasi
Padahal semakin cepat digunakan, maka akan cepat pula vaksinnya dikirim lagi.
“Memang stok vaksin di Dinas Kesehatan di kabupaten dan kota sedikit, tapi seharusnya mereka cepat menghabiskan, kalau jumlahnya semakin sedikit maka akan disuplai lagi dari Kementerian Kesehatan,” kata Harisson kepada wartawan, Selasa (8/6/2021).
Menurut Harisson, Dinas Kesehatan di kabupaten dan kota kadang ragu menggunakan vaksin karena takut nanti seandainya sudah harus melaksanakan vaksinasi tahap kedua pada sekelompok populasi mereka khawatir vaksinnya tidak ada.
“Mereka menunggu stok datang, tapi kalau menunggu stok datang tidak akan datang-datang, karena kementerian justru melihat stok, kalau masih ada, maka tidak akan didistribusikan lagi,” ucap Harisson.
Baca juga: Cerita Penerima Vaksinasi Covid-19, Milenial: Gugup, Rasanya seperti Bertemu Mantan
Harisson memastikan, telah meminta Kepala Dinas Kesehatan di kabupaten dan kota untuk menghabiskan stok vaksin dan segera melapor ke Kementerian Kesehatan melalui aplikasi SMILE.
“Hal ini agar jika vaksinnya sudah berkurang, mereka akan mendapat distribusi vaksin lagi dari,” sebut Harisson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.