Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senin Pagi, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.200 Meter

Kompas.com - 07/06/2021, 12:09 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Senin (7/6/2021) 09.54 WIB. Awan panas ini meluncur sejauh 1.200 meter ke arah barat daya.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 50 milimeter.

Durasi awan panas guguran tercatat berlangsung selama 120 detik.

Baca juga: Selama Sepekan, Gunung Merapi 7 Kali Keluarkan Awan Panas dan 44 Guguran Lava

Berdasarkan pengamatan BPPTKG pada hari ini sejak 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, ada asap putih kawah Gunung Merapi dengan intensitas tipis hingga sedang.

Asap ini terpantau memiliki ketinggian sekitar 30 meter dari puncak kawah.

Selama periode pemantauan itu terjadi pula tujuh kali guguran lava pijar.

"Dengan jarak luncur maksimal 2.000 Meter ke arah barat daya," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Selama hari ini, Gunung Merapi juga mengalami 34 kali gempa guguran, dua kali gempa embusan, dan lima kali gempa fase banyak.

Baca juga: Heboh Kilatan Cahaya di Gunung Merapi, Sempat Terekam CCTV, Petugas Tak Dengar Suara

BPPTKG juga menyatakan gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ini masih berstatus siaga. Status itu belum berubah sejak November 2020.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dan pada sektor tenggara yaitu Sungai Gendol sejauh 3 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com