SURABAYA, KOMPAS.com - Selama sepekan terakhir, kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, melonjak usai libur Lebaran 2021.
Hingga hari Minggu (6/6/2021), terdapat 25 kasus Covid-19 dan terdapat dua pasien Covid-19 meninggal dunia.
Sebelumnya, pada Kamis (3/6/2021), terdapat 7 kasus baru Covid-19, 5 kasus pada Jumat (4/6/2021), dan 4 kasus pada Sabtu (5/6/2021).
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bangkalan Agus Sugianto Zain mengatakan, penambahan kasus hari ini merupakan yang terbesar usai libur Lebaran.
Agus menyebutkan, penyebab terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan diduga karena adanya budaya Lebaran Ketupat.
Baca juga: Satgas: Kasus Covid-19 di Bangkalan Meledak Usai Lebaran, 29 Nakes Terpapar
Tradisi ini selalu dilakukan masyarakat Bangkalan meski pandemi Covid-19 belum usai.
"Ini diduga karena budaya Lebaran Ketupat yang kemudian dipengaruhi juga oleh banyaknya PMI (pekerja migran Indonesia)," kata Agus, saat dikonfirmasi, Minggu (6/6/2021).
Menurut dia, mayoritas pekerja migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI) yang pulang ke Jawa Timur berasal dari Bangkalan.
"Jadi, indikator ini yang diduga jadi penyebab. Jadi, ada klaster keluarga dan transmisi lokal yang penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan," ujar Agus.
Agus menuturkan, butuh kerja ekstra untuk memberi kesadaran agar masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan.
Di sisi lain, jumlah SDM di Bangkalan juga terbatas serta postur APBD untuk penanganan Covid-19 juga minim.
"Kami keterbatasan tenaga juga, APBD kami beda jauh dengan Surabaya," imbuh Agus.
Menurut dia, masih banyak masyarakat yang menganggap kebal dengan virus corona hingga abai dengan protokol kesehatan, serta mengabaikan kondisi kesehatan mereka sendiri.