YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orang yang terlibat dalam pemakaman pasien Covid-19 tanpa protokol kesehatan di Padukuhan Lopati, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa (1/6/2021).
Namun, dari belasan orang yang hadir dalam pemakaman itu, hanya enam orang diperiksa.
“Warga sekitar yang memang ada di situ. Yang bisa partisipasi (pemeriksaan swab PCR) enam orang," kata Panewu Srandakan, Anton Yuliyanto, kepada wartawan di lokasi pemeriksaan, Sabtu (6/6/2021).
Baca juga: Ikut Makamkan Jenazah Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Bantul, Warga Akan Di-Swab PCR
Meski demikian, jumlah itu masih bisa bertambah. Warga yang terlibat dalam pemakaman itu masih dibujuk untuk mau diperiksa dengan swab PCR di Puskesmas.
“Kita sudah sekian banyak (sosialasi) ternyata persepsi masyarakat ada yang belum bisa berubah,” kata Anton.
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat Satpol PP Bantul Muhammad Agung Kurniawan mengatakan data yang kontak erat melakuan pemakaman pada 1 Juni 2021 ada 25 orang.
“Masuk kami 25 masalah kepastiannya masih menunggu nakes di tingkat wilayah,” kata dia.
Baca juga: Polisi Usut Penolakan Pemakaman Jenazah dengan Prosedur Covid-19 di Bantul
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharja mengatakan kemungkinan hasil swab PCR 6 orang itu akan keluar pada Senin (7/6/2021).
Ketua RT 92 Lopati Kuswanto mengklaim, sedikitnya warga yang datang untuk diperiksa dengan swab PCR karena sebagian besar belum bisa datang ke Puskesmas.