SURABAYA, KOMPAS.com - Beta Wiludjeng hanya bisa pasrah usai mengetahui kebijakan pemerintah membatalkan pemberangkatan jemaah haji periode 2021 melalui media massa.
Karena pembatalan itu, wanita berusia 64 tahun itu kembali harus menunda melaksanakan rukun Islam ke-5 tersebut.
Beta mengaku, penantiannya agar bisa menunaikan ibadah haji sudah cukup lama. Ia sudah mendaftar sejak 2011.
Pada 2020, ia sebenarnya sudah mendapatkan kursi dan siap berangkat. Namun, pandemi Covid-19 yang melanda berbagai negara di dunia mengharuskan dirinya menunda rencana beribadah di Tanah Suci.
Beta telah menanti selama 10 tahun agar bisa berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji.
Baca juga: Kronologi KKB Tembak Mati Seorang Warga di Puncak, Korban Sempat Teriak Ampun Komandan
Ia mengaku sempat optimistis bisa berangkat tahun ini, setelah melakukan vaksinasi Covid-19.
Namun, harapannya kini pupus dan kembali harus menunggu untuk bisa berangkat haji di tahun berikutnya.
"Saya daftarnya (haji) tahun 2011. Waktu itu saya daftar Rp 25 juta, baru dapat kursi dan berangkat tahun 2020, tapi batal. Ini (tahun 2021) kembali batal, jadi sudah 10 tahun (masa tunggu antrean haji)," kata Beta kepada wartawan, Jumat (4/6/2021).
Meski demikian, Beta mengaku ikhlas dengan keputusan pemerintah.
Ia menyadari kondisi saat ini belum memungkinkan karena pandemi Covid-19 juga tak kunjung usai.