Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Kimia Pabrik di Karawang Bocor, 80 Warga Keracunan, Sekdes: Bau Gasnya Lebih Tajam dari Cairan Pemutih

Kompas.com - 04/06/2021, 10:49 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Diduga bocornya gas pabrik caustic soda (soda api) milik PT Pindo Deli menyebabkan puluhan warga Kampung Cigempol, Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, keracunan pada Kamis (3/6/2021) pagi sekitar pukul 10.30 WIB. 

Sekitar 80 warga mengalami sesak napas akibat kebocoran gas itu. Sebanyak 22 orang di antaranya dirawat di rumah sakit.

Akibat kejadian itu, warga berharap pabrik ditutup. Sebab kejadian keracunan itu bukan lagi yang pertama terjadi. 

Baca juga: Puluhan Warga Keracunan, Izin Operasional Caustic Soda Plant PT Pindo Deli Pulp Dicabut

Warga berharap pabrik ditutup 

Pendi, salah satu warga Kampung Cigempol, Desa Kutamekar berharap pabrik yang memproduksi caustic soda, klorin, dan hypo jaraknya yang berkisar satu kilometer dari rumahnya ditutup total. Sebab, hal itu tak hanya membahayakan kesehatan, melainkan juga nyawa warga.

"Harapannya ditutup total, karena itu bukan merusak kesehatan lagi, (tapi) nyawa manusia," ujar Pendi ditemui di halaman Kantor Desa Kutamekar, Kamis (3/6/2021).

Jika tidak ditutup, ia berharap perusahaan memperbaiki sistem keamanan produksi, agar tidak lagi terjadi kebocoran dan membahayakan warga sekitar pabrik.

"Kalau gak bisa ditutup total ya harus ada safetynya, biar kalau ada kebocoran enggak membahayakan warga terdekat," kata dia.

Baca juga: Kronologi Kebocoran Gas yang Menyebabkan Keracunan Warga di Karawang


Hal yang sama disampaikan Ina Marlina (18). Ina menyebut kebocoran gas caustic soda bukan kali pertama terjadi. Bahkan sebelum Ramadhan 1442 hijriah, juga terjadi kebocoran.

"Sebelum puasa bocor. Tapi tidak separah ini. Ini yang paling parah," ujar dia.

Sekretaris Desa Kutamekar, Dayat Daryana pun berharap kebocoran gas kimia tak terulang.

"Kami ingin penangananya lebih baik lagi agar warga kami tidak terdampak," katanya. 

Dalam catatan Kompas.com, pada 2017 lalu kejadian serupa terjadi. Belasan warga di Desa Kutapohaci dan Kutamekar kecacunan gas kimia.

Baca juga: Puluhan Warga Desa Kutamekar Karawang Keracunan Gas, Diduga Ada Kebocoran Tabung

Kebocoran gas bukan pertama kali terjadi

Humas PT Pindo Deli Pup and Paper Mills Andar Tarihoran hanya menjawab singkat saat ditanya soal tuntutan warga itu.

"Dari dulu (permintaan penutupan pabrik caustic soda)," kata Andar, Kamis. 

Andar mengakui kebocoran gas kimia dari pabrik caustic soda bukan pertama kali terjadi. Hanya saja dengan kronologis yang berbeda.

Meski begitu, kata Andar, pihaknya memastikan bertanggungjawab atas kejadian itu. Mulai dari biaya pengobatan warga hingga insentif bagi warga terdampak.

"Semua ditanggung, biaya perawatan insentif. Besarannya kita masih bermediasi," ujarnya.

Baca juga: Wabup Karawang Minta PT Pindo Deli Siap Mitigasi Warga yang Alami Keracunan karena Kebocoran Gas

Faktor "human error"

Head of Public Affair PT Pindo Deli Pup and Paper Mills Adil Teguh menyebut pihaknya sangat menyesalkan kejadian kebocoran gas itu.

Meski begitu ia memastikan kondisi tersebut tertangani dengan cepat. Seluruh warga yang terdampak, kata dia, telah menerima pengobatan medis.

"Kami sangat menyesalkan kejadian ini, yang disebabkan oleh faktor manusia (human error) ketika ditemukannya salah satu tabung gas dari pelanggan yang bermasalah," ujar Adil melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Bekerjasama dengan aparat berwenang dan pimpinan daerah setempat, manajemen PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2 terus berkoordinasi dan memastikan kejadian ini tertangani dengan baik dan sesuai prosedur.

PT Pindo Deli 2, tambahnya, memiliki protokol penanganan kejadian dan tetap melakukan perbaikan secara terus-menerus pada seluruh kegiatan operasional, sesuai peraturan dan perundang-undangan, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional.

Tujuannya untuk memastikan kelangsungan usaha dan komitmen kepada seluruh pemangku kepentingan terkait.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com