Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Mi Rebus Mahal di Puncak Terungkap, Pegawai Mabuk Saat Hitung Harga

Kompas.com - 03/06/2021, 18:46 WIB
Afdhalul Ikhsan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Puncak, Bogor, Teguh Mulyana telah meminta penjelasan pengelola Kedai Rizqi Maulana terkait harga mi rebus yang tak wajar hingga viral di media sosial.

Dari penjelasan pihak pengelola, pegawai yang melayani pembeli saat itu dalam keadaan mabuk sehingga salah menuliskan nominal harga.

Baca juga: Heboh Harga Mi Rebus di Puncak Mahal, Camat: Harusnya Wisatawan Inisiatif, Jangan Malu Tanya

"Sudah diklarifikasi sama kita dan dibenarkan pihak pengelola bahwa pegawainya dalam keadaan mabok malam itu," ujar Teguh kepada Kompas.com lewat sambungan telepon, Kamis (3/6/2021).

Baca juga: Pemilik Warung Mi Rebus di Puncak yang Patok Harga Mahal Bersedia Kembalikan Uang Pembeli

Teguh mengatakan, pegawai tersebut dalam keadaan tidak sadar saat menghitung pembayaran pada malam itu.

Baca juga: Patok 2 Porsi Mi Rebus Rp 54.000, Pemilik Warung di Puncak Ngaku Salah Hitung karena Ngantuk

Teguh yang juga menaungi paguyuban pedagang di Puncak Bogor ini meluruskan, tak ada niatan pengelola kedai untuk mendapatkan keuntungan besar atau menipu wisatawan.

Menurut dia, kejadian yang dialami wisatawan itu murni karena sumber daya manusia (SDM) di Kedai Rizqi Maulana tak berkompeten.

Dari hasil pemantauan petugas, harga untuk satu porsi mi rebus telur sebenarnya sudah sesuai yakni Rp 18.000.

Namun, pada malam itu, si pegawai kedai menulis dengan harga Rp 54.000.

Karena itulah, si wisatawan merasa dirugikan karena harga mi rebus terlampau mahal dan tidak wajar.

Padahal, seharusnya dua porsi seharga Rp 36.000.

Atas kejadian ini, pihak pengelola kedai juga telah bersedia mengembalikan selisih harga makanan sebagai bentuk tanggung jawab dan permintaan maaf kepada wisatawan tersebut.

"Ini SDM-nya enggak bagus. Ini harus orang jeli dan matematikanya jangan amburadul kayak begini," ucapnya.

Teguh menambahkan, pihaknya belum mengetahui apakah akan ada sanksi kepada pengelola kedai.

"Kata polisi belum mendapat laporan, kalau ada itu masuknya pemerasan. Kalau sanksi nanti saya yang ngurus dan akan membuat standarisasi harga makanan di Puncak," ungkapnya.

Agar kasus serupa tidak terulang, pihaknya akan bekerja sama dengan camat, desa, polisi, TNI untuk membina pedagang yang ada di jalur Puncak.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com