BANYUWANGI, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) menyebut adanya potensi tsunami akibat gempa bumi di wilayah pantai selatan Jawa Timur.
Kabupaten Banyuwangi yang memiliki garis pantai di selatan Jawa menjadi wilayah yang berpotensi terdampak.
Apalagi berkaca pada 1994, Banyuwangi sempat dilanda tsunami dengan korban jiwa lebih dari 200 orang.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi Abdul Kadir mengatakan, Pemkab Banyuwangi sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif.
Mulai melakukan pemasangan alat early warning system (EWS) hingga adanya Desa Tangguh Bencana di pesisir selatan.
Baca juga: Pemeran Video Mesum di Bali Pakai Nama Samaran, Aparat Kesulitan Cari
"Memang sudah ada informasi dari BMKG pusat, ada warning dari hasil ada potensi tsunami di pantai selatan, mereka meminta ada mitigasi dan perencanaan bencana," katanya saat dihubungi, Kamis (3/6/2021).
Menurutnya, di desa yang rawan tsunami sudah terpasang petunjuk arah untuk evakuasi. Petunjuk arah itu memudahkan masyarakat untuk menyelamatkan diri seandainya bencana terjadi.
Kemudian masyarakat bersama relawan juga selalu melakukan latihan simulasi bencana tsunami.
"Ada EWS atau alat peringatan dini, di Pulau Merah, Grajagan hingga Rajegwesi. Penduduk dan relawan sudah paham dan kita latih," kata dia.
Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif menyebut, pihaknya selalu melakukan edukasi mitigasi bencana ke warga.
Salah satu mitigasi yang sering disosialisasikan yakni skema 20-20-20.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.