Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Harga Mi Rebus di Puncak Mahal, Camat: Harusnya Wisatawan Inisiatif, Jangan Malu Tanya

Kompas.com - 03/06/2021, 15:49 WIB
Afdhalul Ikhsan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Foto tagihan pembayaran mi rebus di sebuah warung bernama Kedai Rizqi Maulana, di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial.

Di tagihan tersebut tampak dua porsi mi rebus dihargai Rp 54.000. Harga itu dinilai sangat mahal untuk ukuran mi rebus.

Baca juga: Patok 2 Porsi Mi Rebus Rp 54.000, Pemilik Warung di Puncak Ngaku Salah Hitung karena Ngantuk

Menyikapi hal itu, Camat Cisarua Deni Humaedi mengusulkan agar para pedagang mencantumkan harga di banner yang bisa dipasang di depan warung.

Baca juga: Pemilik Warung Mi Rebus di Puncak yang Patok Harga Mahal Bersedia Kembalikan Uang Pembeli

Opsi lainnya, setiap wisatawan yang berkunjung juga harus bertanya harga lebih dahulu kepada penjual.

Baca juga: Heboh Harga Mi Rebus di Puncak Mahal, Pengelola Warung Beri Klarifikasi

Rekomendasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak ada lagi kekeliruan pegawai ketika menghitung pembayaran.

Baca juga: Satu Keluarga Dipaksa Sewa Jip ke Petilasan Mbah Maridjan, Wajib Bayar Rp 550.000, Ini Ceritanya


"Iya kita tegur kemarin, artinya gini tulis saja harganya di banner karena beberapa warung menerapkannya. Kalau enggak bisa ya harusnya juga wisatawan jangan malu tanya harganya, inisiatif. Kan pakai masker enggak keliatan tuh wajah, jangan gengsilah," ucap Deni saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/6/2021).

"Sebelum dibayar cek juga, kan enak komplennya selesai di situ. Tapi kalau ngeceknya sudah jaraknya jauh dari lokasi ujungnya curhat diviralin," ujar Deni.

Deni mengatakan, keluhan wisatawan mengenai mahalnya harga makanan di kedai tersebut disebabkan keteledoran pegawai kedai.

Dari pengakuan mereka, memang ada kesalahan penghitungan pembayaran, bukan sengaja menembak harga.

Pasalnya, saat menghitung, si pegawai merasa capek setelah begadang seharian, sehingga ia dalam kondisi mengantuk.

"Itu kejadiannya malam, lagi libur (weekend) juga kan banyak pembeli, kebetulan dia habis begadang. Sebenarnya yang salah itu bukan diharga, tapi merasa dibohongi saja wisatawan itu. Makan dua mangkok bayar tiga mangkok istilahnya begitu. Jadi dia mengakui salah, teledor aja pada malam itu," ujar Deni.

Deni mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya tengah berkomunikasi dengan para pedagang yang ada di jalur Puncak Bogor.

Perlu adanya konsep penetapan harga bagi semua kedai di kawasan Puncak.

Hal itu bertujuan agar disparitas harga tidak terlalu besar di antara kedai-kedai.

Dengan adanya penyetaraan harga, diharapkan wisatawan tidak lagi merasa tertipu ketika membayar makanan atau minuman yang dibeli.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com