YOGYAKARTA, KOMPAS.com - SMA Negeri 1 Godean menjadi sekolah yang masuk dalam urutan dua di Kabupaten Sleman dan urutan 15 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdasarkan nilai rata-rata Tes Potensi Skolastik (TPS).
Prestasi ini diraih berkat upaya sekolah dan semangat para siswa untuk bisa melanjutkan ke perguruan tinggi terbaik.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Godean Anies Rachmania mengatakan, ada 32 siswanya yang masuk perguruan tinggi tanpa melalui tes. Namun masih banyak yang harus berjuang melalui jalur tes.
"Ada 32 anak-anak kami yang masuk tanpa tes, kan masih banyak anak-anak kita yang belum mendapat kesempatan," ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Godean Anies Rachmania saat ditemui Kompas.com, Senin (31/5/2021).
Baca juga: 10 SMA Terbaik di Sleman Berdasarkan Nilai UTBK
Anies Rachmania mengungkapkan, dalam upaya untuk memberikan kesempatan bagi siswa lainya masuk ke perguruan tinggi, sekolah melakukan berbagai upaya.
Salah satunya dengan mengadakan pelatihan mengerjakan soal-soal UTBK.
Sebelum pelatihan, sekolah terlebih dahulu melakukan pendataan kepada para siswa.
Pendataan ini untuk mengetahui siswa-siswa yang belum mengikuti les atau bimbingan belajar di luar.
Terutama para siswa yang tidak bisa ikut les atau bimbingan karena keterbatasan ekonomi keluarga, tetapi mempunyai niat yang kuat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
"Ada anak-anak kami yang tidak mampu untuk ikut di luar seperti bimbingan belajar, les dan sebagainya. Tidak mampu secara finansial, karena keterbatasan ekonomi," urainya.
Melihat kondisi tersebut dan demi memberikan kesempatan yang sama bagi para siswa, sekolah membiayai pelatihan.
Baca juga: Daftar 10 SMA Terbaik di DIY Berdasarkan Nilai Rerata UTBK
Di dalam pelatihan ini, SMA Negeri 1 Godean bekerja sama dengan lembaga bimbingan belajar.
"Kita tawarkan dan yang mendaftar ada 40 an anak yang betul-betul berkeinginan kuat, terus kita undang dari bimbingan belajar. Dibiayai karena sudah dianggarkan dan dibantu oleh komite jadi kolaborasi," tegasnya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pihak sekolah juga berkoordinasi dan izin dengan gugus tugas terkait kegiatan tersebut.
"Kita paling tidak sudah mengusahakan anak-anak yang secara ekonomi keluarga kurang beruntung ini untuk bisa mendapat kesempatan, karena mereka menginginkan juga untuk bisa masuk ke universitas yang bagus. Anak-anak juga sangat antusias," tandasnya.