SURABAYA, KOMPAS.com - Delapan desa terdampak bencana lumpur Lapindo Sidoarjo, Jawa Timur, digabung menjadi 4 desa.
Penggabungan karena obyek beberapa desa sudah tenggelam akibat bencana lumpur pada 2006 lalu.
Penggabungan juga dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, penyelenggaraan pemerintahan desa yang sehat dan menyelamatkan keuangan negara.
"Karena selama ini, desa-desa yang obyeknya sudah tidak ada itu terus mendapatkan bantuan keuangan program pemerintah," kata Kepala Urusan Kewilayahan Sekretariat Daerah Pemkab Sidoarjo Vira Murti Krida Laksmi, saat dikonfirmasi, Senin (31/5/2021).
Ke-8 desa yang akan digabung menjadi 4 desa, 4 di antaranya berada di wilayah Kecamatan Jabon, dan 2 desa berada di wilayah Kecamatan Porong, dan 1 desa lagi berada di wilayah Kecamatan Tanggulangin.
Berikut 4 desa yang akan digabung tersebut:
1. Desa Besuki dan Dukuhsari yang akan digabung menjadi Desa Dukuhsari. (Kecamatan Jabon)
2. Desa Pejarakan dan Desa Kedungcangkring akan digabung menjadi Desa Kedungcangkring. (Kecamatan Jabon).
3. Desa Renokenongo dan Desa Glagaharum. Desa Renokenongo digabung menjadi Desa Glagaharum. (Kecamatan Porong)
4. Desa Kedungbendo dan Desa Ketapang. Desa Kedungbendo digabung menjadi Desa Ketapang. (Kecamatan Tanggulangin).
Skema penggabungan tersebut, kata Vira, sudah selesai dibahas dan segera dibahas menjadi rancangan peraturan daerah Pemkab Sidoarjo di DPRD Kabupaten Sidoarjo.
"Sekarang kami masih menunggu arahan teknis dari Kemendagri soal penggabungan desa tersebut," terang Vira.