Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang OTT di Polresta Bandar Lampung

Kompas.com - 31/05/2021, 05:38 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Operasi tangkap tangan (OTT) atas dugaan pungutan liar (pungli) dalam proses pembuatan surat izin mengemudi (SIM) dilakukan di Polresta Bandar Lampung.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, OTT ini merupakan implementasi dari pencanangan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

Pencanangan WBK dan WBBM ini sendiri telah dilakukan pada 26 April 2021.

"Jadi kegiatan (OTT) kemarin itu adalah implementasi dari komitmen Polda Lampung sebagai wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani tersebut," kata Pandra saat dihubungi, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: OTT Pungli SIM di Polresta Bandar Lampung, 3 Polisi dan 1 Warga Sipil Ditangkap

OTT tersebut dilakukan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri, Inspektorat Pengawasan Daerah (Irwasda) dan Bidang Propam Polda Lampung.

Dalam OTT tersebut, tiga orang anggota kepolisian dan satu orang pegawai sipil ditangkap.

Ketiga polisi tersebut yakni RYF (perwira pertama) dan dua personel Satlantas Polresta Bandar Lampung, FV dan AS.

Sedangkan satu orang pegawai sipil yang ikut ditangkap adalah HR, pekerja harian lepas (HPL) di satuan kerja tersebut.

Keempatnya ditangkap saat mencetak SIM di luar jam operasional.

Baca juga: Diduga Ada Pungli Pembuatan SIM, Propam Mabes Polri OTT Satlantas Polresta Bandar Lampung

Lebih jauh, Pandra menjelaskan, operasi yang terjadi di Satlantas Polresta Bandar Lampung itu adalah bentuk pengawasan internal.

Diduga ada sejumlah laporan yang masuk melalui aplikasi pengaduan masyarakat Dumas Presisi terkait ketidakpuasan masyarakat atas pelayanan publik di satuan kerja tersebut.

"Ini bagian dari poin ke-14 dan 15 pada 16 program kerja Kapolri," kata Pandra.

Poin ke-14 yakni pengawasan pimpinan dalam setiap kegiatan.

Sedangkan poin ke-15 yakni penguatan fungsi pengawasan.

"Diduga, dua hal itu tidak berjalan, sehingga ada banyak komplain dari masyarakat," kata Pandra.

Mantan Kapolres Kepulauan Meranti ini menambahkan, pengawasan ini tidak hanya akan dilakukan pada unit satuan lalu lintas saja, tetapi seluruh satuan kerja yang berhubungan dengan pelayanan publik, termasuk reserse kriminal (reskrim) maupun satuan lainnya.

"Pelayanan publik tidak hanya pembuatan SIM saja, tapi ada juga SKCK, perizinan keramaian, pelaporan kasus kriminal dan lainnya," kata Pandra.

Pandra mengatakan, OTT di Satlantas Polresta Bandar Lampung dapat dijadikan pengingat dan pedoman bagi seluruh Kapolres di Provinsi Lampung.

"Hal ini untuk pedoman bagi kapolres-kapolres yang lain dalam menjabarkan komitmen bersama dalam pencanangan zona integritas dan menjabarkan 16 program prioritas Kapolri," kata Pandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com