KUPANG, KOMPAS.com - Yustinus Tanaem alias Tinus (41), sopir truk pembunuh dan pemerkosa dua remaja putri di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku menyesal dengan perbuatannya.
Penyesalan Tinus disampaikan saat sejumlah wartawan mewawancarainya usai rekonstruksi kasus yang digelar aparat Polres Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (28/5/2021).
Awal ia ditangkap, Yustinus berkelit dan tidak mengakui perbuatannya memerkosa dan membunuh MB (18) dan YAW (19) dalam waktu berbeda di wilayah Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
Kini, pria yang berprofesi sebagai sopir truk itu mengakui seluruh perbuatannya.
"Saya menyesal. Tapi ini sudah terjadi jadi saya akan hadapi," kata Tinus.
Baca juga: Geram, Keluarga Remaja yang Dibunuh dan Diperkosa Sopir Truk: Biadab, Tak Punya Hati
Tinus pun pasrah dengan desakan sejumlah pihak hingga aparat yang mungkin akan memrosesnya dengan hukuman mati.
"Apapun hukuman yang akan diberikan, saya akan terima," kata Tinus.
Tinus yang telah memiliki istri dan tiga orang anak itu, yakin kalau penyesalannya tidak akan menghapus hukuman yang akan dijalani.
Dia mengatakan, telah memberikan keterangan yang sebenarnya. Selain itu, Tinus juga menerima caci maki dan sikap benci keluarga korban dan masyarakat saat rekonstruksi berlangsung.
"Saya baru menyesal setelah kejadian ini," kata Tinus sambil tertunduk.
Baca juga: 6 Jam Setelah Menikah, Remaja Putri di Sumenep Meninggal, Sempat Tak Sadarkan Diri