Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa OPD Diperiksa Bareskrim Polri di Mapolres Nganjuk, Jurnalis Dilarang Masuk

Kompas.com - 25/05/2021, 16:42 WIB
Usman Hadi ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk kembali diperiksa di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Nganjuk sejak Selasa (25/5/2021) pagi.

Pemeriksaan dilakukan oleh tim Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim Polri).

Hanya saja, kalangan jurnalis di Kota Bayu, julukan Nganjuk, tidak diperkenankan memasuki Mapolres Nganjuk.

Aparat kepolisian beralasan pelarangan itu merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Iya (SOP). Memang dari sana (Bareskrim Polri) permintaannya begitu. Sementara mungkin nanti tunggu info resmi dari Bareskrim ya, saya hanya mengamankan saja,” kata Kapolres Nganjuk, AKBP Harviadhi Agung Pratama, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/5/2021).

Baca juga: Bareskrim Polri Kembali Periksa Beberapa OPD di Nganjuk, Buntut OTT Bupati Novi

Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, jurnalis dilarang memasuki Mapolres Nganjuk mulai hari ini hingga Sabtu (29/5/2021) mendatang. 

“Sementara begitu, bisa berubah, bisa lebih panjang, bisa lebih cepat. Sementara begitu ya,” tuturnya.

“Intinya beri kesempatan kepada beliau-beliaunya (tim Bareskrim Polri) untuk fokus dulu pada mekanisme penyidikan. Karena kalau nanti, beliau-beliau nanti kan nggak fokus kalau seandainya teman-teman wartawan nunggu di situ,” lanjut Harviadhi.

Baca juga: Khofifah Dilaporkan ke Polisi Soal Pesta Ulang Tahunnya, Pelapor Bandingkan dengan Kasus Rizieq Shihab

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com