SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang anggota TNI AL, Pratu Marinir JYS dianiaya oleh sekelompok orang di pintu keluar bus Terminal Bungurasih, Sidoarjo pada Minggu (23/5/2021) pagi.
Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat memberi penjelasan terkait kronologi pengeroyokan terhadap anggotanya tersebut.
Laksamana Madya TNI Nurhidayat menjelaskan, berdasarkan keterangan Pratu Marinir JYS, saat itu dirinya melintas di tempat kejadian menggunakan motor jenis Honda Beat.
Pratu Marinir JYS saat itu hendak mengambil pakaian untuk ibadah Minggu ke gereja.
"Yang bersangkutan mengambil baju untuk digunakan ibadah ke gereja," kata Nurhidayat dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (24/5/2021) sore.
Baca juga: Kasus Pengeroyokan Anggota TNI AL, Ini Permintaan Komandan Kodiklatal pada Polisi
Diteriaki maling, ditendang dan dikeroyok
Saat melintas, Pratu Marinir JYS diteriaki maling oleh orang tidak dikenal yang mengendarai motor jenis Yamaha Jupiter.
"Yang bersangkutan ditendang terjatuh kemudian dikeroyok sehingga mengakibatkan tidak sadarkan diri," jelasnya.
Melihat Pratu Marinir JYS tidak sadarkan diri di pinggir jalan, sopir taksi online bernama Bowo dan Herman langsung membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, kata Laksamana Madya TNI Nurhidayat, akibat kejadian tersebut korban mengalami luka robek dan lebam dibagian wajah dan lecet dibagian kaki sebelah kiri.
"Secara umum kondisi yang bersangkutan dalam kondisi sehat dan stabil, foto rontgen kepala dalam keadaan baik," katanya.
Baca juga: Keroyok Seorang Pria, 9 Anggota Ormas Baru Tahu yang Dipukuli Ternyata Polisi