JAKARTA, KOMPAS.com - Gerhana bulan total atau super blood moon akan terjadi pada 26 Mei 2021.
Fenomena langka ini dapat disaksikan secara langsung di sejumlah wilayah di Indonesia.
Peneliti Pusat Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emmanuel Sungging mengatakan, hampir seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan gerhana bulan total.
"Sebetulnya dari seluruh wilayah Indonesia bisa saja. Hanya saja, kalau mau lengkap dari awal, memang lebih baik dari wilayah Timur Indonesia," ujar Emmanuel saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/5/2021).
Baca juga: Daftar Wilayah di Indonesia yang Bisa Menyaksikan Gerhana Bulan Total 2021
Menurut Emmanuel, untuk menyaksikan gerhana bulan total, masyarakat tidak perlu menggunakan alat bantu optik.
"Buat masyarakat umumnya, ya bisa menikmati gerhana tanpa harus berkerumun. Bisa dari rumah masing-masing menikmati saat senja hari," kata dia.
Dilansir dari situs resmi Lapan, masyarakat dapat menyaksikan fase gerhana berdasarkan waktu yang wilayah yang pas.
Fase awal penumbra
Untuk fase awal penumbra gerhana bulan total dapat disaksikan di Papua dan Kepulauan Aru pada pukul 17.46 WIT.
Fase awal sebagian
Fase awal sebagian gerhana bulan total dapat disaksikan di Papua, Papua Barat, Maluku (kecuali Kepulauan Aru), Maluku Utara, Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan NTT pada pukul 17.44 WITA atau 18.44 WIT.
Baca juga: Siap-siap Ada Gerhana Bulan Berwarna Merah 26 Mei 2021 Mendatang
Fase awal total
Fase awal total gerhana bulan total dapat disaksikan di seluruh Indonesia kecuali di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan sebagian Riau. Masyarakat dapat melihatnya pada pukul 18.09 WIB, 19.09 WITA, atau 20.09 WIT.