LEBAK, KOMPAS.com - Sebanyak 24 warga perwakilan suku Baduy menemui Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya saat tradisi Seba, Jumat (21/5/2021).
Dalam lawatannya tersebut, mereka membawa pesan khusus dimana meminta pemerintah daerah turut serta menjaga hutan yang rusak.
"Saya meminta bantuan ke pemerintah baik kabupaten maupun provinsi terkait masalah perusakan hutan lindung, dimanapun harus diselesaikan," kata tetua suku Baduy, Jaro Saija di Pendopo Kabupaten Lebak, Jumat.
Permintaan Saija tersebut disampaikan setelah peristiwa menghebohkan beberapa waktu lalu dimana salah satu hutan titipan yang disakralkan oleh suku Baduy dirusak oleh penambang emas liar.
Baca juga: Viral, Video Warga Baduy Menangis Minta Tolong, Hutan Sakralnya Dirusak Penambang Emas Liar
Total ada sekitar dua hektar hutan di kawasan Gunung Liman yang dirusak. Padahal hutan tersebut dilindungi oleh suku Baduy dan dititipkan oleh leluhur untuk dijaga.
Di kawasan hutan tersebut, terdapat sumber mata air sungai-sungai penting di Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten, satu di antaranya adalah Sungai Ciujung.
Sementara untuk hutan yang terlanjur rusak, Saija berharap pemerintah daerah bersama-sama masyarakat Baduy segera melakukan penghijauan kembali.
"Alam harus dijaga, karena itu tempat bernaung kita," kata dia.
Baca juga: Gelar Tradisi Seba Baduy Secara Sederhana Saat Pandemi, Bupati Lebak Minta Maaf
Seba Baduy adalah tradisi tahunan yang dilaksanakan oleh masyarakat Baduy dimana mengunjungi pemerintah daerah untuk menyampaikan hasil panen dan pesan dari leluhur.
Tradisi tetap digelar di tengah pandemi Covid-19. Bedanya kali ini tidak ada kemeriahan seperti tahun-tahun sebelumnya dimana diikuti ribuan peserta.
Seba Baduy hanya diikuti oleh 24 warga perwakilan suku Baduy Dalam dan luar. Mereka jalan kaki sejauh 40 kilometer menuju Pendopo Kabupaten Lebak di Rangkasbitung.
Penyambutan yang dilakukan juga sederhana dan terbatas lantaran masih dalam situasi pandemi.
Baca juga: Bupati Lebak soal Hutan Sakral Baduy Dirusak Tambang Emas: Ini Ketidakberhasilan Saya