Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 4 Anak Muda Sumba Timur Buka Usaha Tahu Gila, Omzet Capai Rp 3 Juta Per Bulan

Kompas.com - 17/05/2021, 10:42 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

WAINGAPU, KOMPAS.com - Seorang wanita muda tampak sibuk memotong tahu dengan bentuk menyerupai dadu. Sementara tiga orang lainnya melayani pelanggan.

Mereka adalah Margaretha Rangga Lota (24), Aditya Rambu Wini (27), Katarina Solot Payon Bon Yunior (27), dan Maksimilianus Dodi Rau (27). Mereka melayani setiap pembeli dengan ramah.

Keempatnya membuka usaha Tahu Gila Waingapu di Jalan Ikan Paus, Kelurahan Kambajawa, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Katarina Solot Payon Bon Yunior menuturkan, dirinya yang pertama kali memiliki ide untuk membuka usaha tahu gila tersebut.

Ide tersebut muncul setelah Katarina membaca informasi terkait usaha tahu gila di beberapa wilayah di Indonesia melalui Instagram. Kemudian ide itu disampaikan kepada ketiga temannya.

"Sering lihat Instagram. Searching-searching saja. Cari makanan yang paling mudah didapatkan di NTT. Kalau tahu, kebetulan segala umat (beragama) boleh (makan). Bahannya juga gampang didapatkan. Kebetulan pusat pabriknya banyak di sini (Kota Waingapu)," kata Katarina kepada Kompas.com di Waingapu, Sabtu (15/5/2021) malam.

Baca juga: Perampok Sekap Pasutri di Muba, Perkosa Istri Korban, lalu Bawa Kabur Ponsel

Ia menambahkan, awalnya mereka masih ragu dengan usaha di bidang kuliner. Hal itu lantaran keempatnya bukan dari latar belakang pendidikan di jurusan tata boga.

Adapun Margaretha menamatkan Sekolah Menengah Kejuruan dengan mengambil jurusan tata niaga dan Katarina merupakan lulusan kuliah dengan jurusan arsitektur.

Sementara Aditya dan Maksimilianus adalah lulusan sarjana dengan program studi teknik sipil.

Katarina mengungkapkan, keempatnya membuka usaha tersebut dengan modal nekat dan percaya diri.

Mereka mengumpulkan modal awal sebanyak Rp 12 juta. Modal tersebut digunakan membeli perlengkapan yang dibutuhkan untuk usaha penjualan tahu gila. Mereka pun mulai berjualan pada 4 Maret 2020.

18 varian rasa

Maksimilianus Dodi Rau menyebutkan, ada 18 varian rasa Tahu Gila Waingapu, seperti kari ayam, barbeque, asin, keju, pizza, jagung manis, cabe pedas level 1, cabe pedas level 2, dan cabe pedas level 3.

Ada juga rasa sapi panggang, ayam bawang, jagung bakar, balado, rumput laut, black pepper, saus keju, saus barbeque, dan saus black pepper.

Tahu yang telah digoreng disimpan pada tempat penyaringan agar sisa minyak dapat ditiriskan.KOMPAS.com/IGNASIUS SARA Tahu yang telah digoreng disimpan pada tempat penyaringan agar sisa minyak dapat ditiriskan.

"Saat ini, saus (saus keju, saus barbeque, dan saus black pepper) tidak disediakan karena kurang peminat dan cepat rusak," ujar Maksimilianus.

Margaretha Rangga Lota menjelaskan, langkah pertama membuat tahu gila adalah mencuci tahu mentah sampai bersih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Dihadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Dihadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com