KOMPAS.com - Rekaman video yang memperlihatkan kasir Indomaret dimarahi seorang pria viral di media sosial.
Dalam video tersebut, seorang pria yang diduga orangtua si anak yang melakukan transaksi pembelian voucer game online, terlihat marah dan meminta uang Rp 800.000 dikembalikan.
Meski saat kejadian itu petugas kasir sudah berusaha menjelaskan duduk persoalan dan pria itu diminta menghubungi call center dari penyedia game online, tapi pria itu tetap tak mengindahkan.
Baca juga: Viral, Video Orangtua Marahi Kasir Indomaret karena Anaknya Beli Voucher Game Online Rp 800.000
Bahkan, pria itu menuding kasir tersebut hanya mengejar keuntungan dari transaksi yang dilakukan anaknya.
"Beli game online anak di bawah umur kelas 6 SD. Berarti tidak ada menjaga privasi konsumen, hanya mencari keuntungan," ucap seorang pria dalam video tersebut.
Dari penelusuran Kompas.com, peristiwa tersebut terjadi di Indomaret Simpang Mayang yang beralamat di Nagori Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Direktur Pemasaran PT Indomarco Prismatama (Indomaret) saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Meski demikian, pihaknya belum bisa memastikan kapan kejadian itu terjadi.
Menurutnya, kasus ini sudah ditangani oleh petugasnya agar tidak ada kesalahpahaman.
"Tim kami sudah berusaha jelaskan dengan sebaik baiknya kepada pelanggan. Dan malah coba memberikan alternatif follow up ke call center Unipin," kata Wiwiek saat dihubungi, Rabu (11/5/2021) sore.
Baca juga: Orangtua yang Videonya Viral Marahi Kasir Indomaret karena Voucer Game Akhirnya Minta Maaf
Diceritakan Wiwiek, saat kejadian itu petugas kasir sudah berusaha menanyakan tujuan pembayaran yang dilakukan anak tersebut.
Namun demikian, si anak mengaku untuk abangnya. Oleh karena itu, pihaknya tidak menaruh curiga dan melayani si anak tersebut.
"Melakukan transaksi secara online dan bayarnya di Indomaret. Sama seperti belanja online. Kita hanya sarana pembayaran saja. Pengakuan si anak kepada kasir itu (pembelian voucer game) untuk abangnya. Katanya seperti itu informasi sementara yang kita terima," jelas Wiwiek.
Terkait hal itu, pihaknya mengaku sudah memberikan solusi terbaik buat orangtua si anak.
Selain diminta menghubungi call center dari penyedia game online tersebut, pihaknya juga berharap agar setiap orangtua dapat mengawasi anak-anaknya.
Baca juga: Kasus Orangtua Marahi Kasir Indomaret Berakhir Damai, Diselesaikan secara Kekeluargaan